Sabtu, 16 Desember 2017

Playing Musik

22.48 0 Comments

Indonesia Bisa " For Save Our Children "
Lirik dan Nada : Desy KHA

Ketika Aku Diam
Dan Kau pun Diam Membisu
Tak banyak yang berubah
Bahkan semakin parah
Tentunya Kita Tak Mau Ini Terjadi
Mari Bersama Selamatkan Anak Negeri

Haruskah kita melupakan 
Mereka generasi yg gemilang
Jauhkan dari kekerasan karena mereka punya masa depan
Untuk Indonesia

RAP : 
Jangan Kau Sentuh Dia Untuk Puas kan Nafsumu
Jangan kau eksploitasi dia untuk kaya kan hidupmu
Jangan kau siksa dia untuk luapkan emosimu
Sayangi dia dengan semua rasa cintamu
Lindungi dia dengan semua kekuatanmu
Indonesia bisa...for save our children



Tugas dari coach Beni Sulastiyo sudah dari kemarin dibaca namun baru sempat dikerjakan hari ini. Mengurus 3 blog yang sudah menjadi komitmen untuk selalu produktif mengisinya menjadikan pribadi ini harus tetap mencari ide-ide dan up date dalam setiap kesempatan termasuk mengerjakan PR ini. Objek yang ku pilih dalam tulisan kali ini adalah sebuah gitar akuistik yang kubeli setahun yang lalu milik keponakanku karena yang punya kuliah di Jogja dan gitarnya nganggur padahal baru saja dibelikan abahnya hadiah ulang tahun. Pasti sahabat semua sudah tahu Gitar kan ? Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis yaitu akustik dan elektrik. Nah Gitar yang saya miliki saat ini adalah Gitar akuistik berwarna agak kecoklatan. Gitar akustik adalah jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari getaran senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Bentuk gitar akuistik yang saya miliki agak besar sebenarnya standar sih untuk dimainkan, tapi saya suka dengan ukuran yang agak lebih kecil mungkin cocok untuk perempuan. Bukan kecil seperti gitar ukelele itu ya.GItar ada bagian-bagiannya antara lain : 

1. "Headstock" (kepala) (1) 
Foto Desy Khairani Adnan.2. "Nut" (2)
3. Alat Pemutar (3)
4. Frets (4)
5. "Neck" (Leher) (7)
6. Heel (Penghubung) (8)
7. Badan Gitar (9)
8. "Bridge" (12)
9. Bagian Belakang (14)
10. "Soundboard" (Bagian Penghasil Suara / kotak resonansi) (15)
11. Bagian Sisi (Samping) (16)
12. Lubang suara (17)
13. Senar (18)
14. "Saddle" (19)
15. "Fretboard" (Fingerboard) 




Beli gitar emang bisa mainnya ? Saya memiliki hobi bermain musik. Drum, keyboard, Gitar adalah alat musik standar yang saya bisa. Bisa ya bukan mahir loh. Selain alat-alat musik itu, alat2 perkusi saya juga suka dan bisa mainkan seperti zimbe, kompang, bongo, dan kawan-kawannya itu. Namun gitar yang paling sering saya mainkan. Selain karena suka dan bisa menghibur diri sendiri, gitar ini saya gunakan sebagai alat yang memudahkan saya untuk mengarang lagu. Yuuupz....mengarang lagu. Bukan lagu mencla mencle apa lagi lagu-lagu alai ya. Lagunya spesial banget tentang kemanusian, lingkungan, nasyid dan masalah-masalah sosial serta motivasi. Lagu-lagu ini yang saya pakai untuk kampanye-kampanye dengan sasarannya adalah anak-anak muda dengan istilah keren yang saya gunakan adalah "musical campaign".Sebelum memilih musical campaign, 3 tahun saya membina dan melatih anak-anak SMA Mujahidin Nasyid sampai mereka berprestai tidak hanya di lokal tapi sampai ke tingkat nasional. Saya bermain gitar sejak kelas 4 SD, belajar dari tetangga temannya kakak yang sering kumpul di rumah. Bakat ini didapat dari almarhum ayah yang memang seorang musisi juga jaman dulunya. Sewaktu SMA suka sekali ikut-ikutan festival-festival sampai musik kampus tapi gak main gitar mainnya keyboard. Bermain gitar memang banyak pengorbanannya antara lain, jari-jari jadi pada lecet saat awal-awal belajar, setelah lecet jari menjadi agak sedikit keras pada bagian permukaan ujungnya karena terkena gesekan snar-snar gitar dan memegang kerasnya kayu saat kita jepitkan tangan kita seperti posisi mencekik karena harus menahan tangkai gitar saat dimainkan. Lama kelamaan jadinye bisa keram. Tapi itu sebulan dua bulanlah. Setelah pandai dan terbiasa jari-jaripun ikut menyesuaikan alias udah kebal kena senar-senar itu. Senar yang ada di gitar melodi ada 6 jadi kelincahan jari-jari saaat bermain juga sangat mendukung indahnya permainan. Tapi saya gak mahir ya hanya bisa. Belajarnya mesti sabar dan tidak boleh pake emosi. Kalau mau main pake emosi milihnya drum aja biar bisa puas-puasin nabuh drumnya.


Jumat, 15 Desember 2017

Aku Tanpa Kalian !

07.50 0 Comments

Hari ini tidak sama seperti hari-hari biasanya. Selain bercuaca mendung, hari ini juga merupakan hari dimana hatiku juga merasa mendung. Kenapa ? Karena hari ini dan 10 hari ke depan saya dan si bontot Anzha akan ditinggal oleh Kak Zaa, Kak Zee dan Abi ke Jakarta. Abi dapat tugas dari Pontianak Swimming Club (PSC) untuk mendampingi 7 orang atlit mengikuti kejuaraan Indonesia Open Aquatic Championship 2017 di Jakarta. Waktu yang cukup lama untuk kami semua berpisah. Bagiku, tanpa mereka seperti makan sayur tanpa garam, jiaaah bahasanya ya. Iya beneran tawar setawar-tawarnya. Baby Anzha pasti merasakan hal yang sama seperti Uminya ini. Karena setiap hari, mereka bertiga ( Zaa,Zee, Anzha ) selalu bersenda gurau. Walaupun Anzha baru berusia 4 bulan ne tapi dia sangat agresif saat bermain sama kakak-kakaknya. Selalu bisa menunjukkan ekspresinya kepada kakak-kakak mereka. Sekarang ini khan Anzha lagi seneng-senengnya tengkurap jadi usaha dia untuk tengkurap kadang menjadi bahan tertawaan kakak-kakaknya itu.  Apalagi Zee yang super duper bawel dan iseng suka jahilin orang bahkan kakak Zaa nya pun kadang menangis dengan semua tingkah polanya. 

Kegiatan-kegiatan ini yang akan selalu aku rindukan saat jauh dari kalian...

Pagi Hari Yang Menyenangkan

Alarm di HPku biasanya berbunyi sampai 3 kali. Jam 01.30 biasanya dipakai buat berdua-duan denganNya, bunyi lagi jam 04.15 siap-siap untuk bangun sholat subuh, beres-beres dan nungguin Abi berangkat ke kantor. Bunyi yang terakhir adalah jam 06.00 ini waktunya Zee bangun. Oh ya, Anzha biasanya bangun bareng dengan uminya. Jam 04.15 Anzha dah melek. Kadang kalau uminya belom melek tangannya kadang menggapai wajahku untuk membangunkan. Anzha baru berusia 4 bulan. Bayi umur-umur segini biasanya memang bangun lebih awal ya. Balik lagi ke Zee. Zee setiap hari memang bangunnya lebih awal dari kakaknya Zaa. "Umi...abi dah pergi ke ?"  begitulah setiap hari pertanyaannya kalau bangun tidur. Setelah itu hidupkan TV cari chanel yang banyak kartunnye trus nontonlah dia. Sambil nonton kadang Zee request sesuatu kepadaku. " Umi ..adek mau minum milo hangat boleh dak adek minta tolong buatkan ?" kalau dak pun dia request "Umi, adek mau makan telur omlet dikasi bawang bombai". Aku pun dengan senang hati memenuhi permintaannya itu. Setelah semua telah kupenuhi, selanjutnya adalah keinginan dia untuk bermain sama Anzha. "Umi pergilah ke warung buat belanja, biar adek yang jaga Anzha " begitu katanya. " Adek sama kakak Zaa mau dimasakin apa hari ini ?" Tanyaku. " Adek mau sayur bayam mi sama ikan ". Zaa dan Zee memang suka sekali sayur bayam, Mungkin karena lembut kali ya. " Adek yakin bisa jagain dek Anzha ?". " Iya mi bisa, kalau Anzha nangis kan ada nenek sama tante ". Akhirnya aku pun pergi ke warung untuk berbelanja. Warungnya tidak jauh sih, paling 150 M dari rumah. Aku pun bergegas dan tak berlehe-lehe di warung ngikutin ibu-ibu yang lain pada bersenda gurau. Selain karena tidak terlalu akrab juga karena takut Anzha nangis saat ditinggalkan. Saat sampai rumah, rupanya Kakak Zaa juga sudah bangun. Bermainlah mereka bertiga dan saling bersenda gurau. Zee saat ini berusia 4 tahun dan Zaa berusia 6 tahun. Akupun langsung menyimpan belanjaan di kulkas karena mau mandikan Anzha dulu. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Anzha sudah mandi juga sudah kuberi ASI, saatnya untuk menidurkannya kembali karena tadi kan bangunnya jam 04.15 sama denganku. Anzha kalau pagi begini tidurnya dalam buai. Tak cukup lama mengayunnya sambil didengarkan murottal surah Ar Rahman Anzha pun tertidur pulas. Surah Ar Rahman sepertinya Surah yang Anzha suka. Kenapa suka ? Entah kenapa kalau mau tidur dan didengarkan ini tidak pakai banyak ini itu atau aku harus nyanyi sampe satu album lagunya anak-anak Anzha langung tidur aja. 

Waktunya Memasak

Memasak sebenarnya adalah hobiku. Saat bekerja pada salah satu organisasi masyarakat berskala nasioanal, hobi ini aku tinggalkan karena tidak ada waktu untuk melakukannya. Tapi sekarang, alhamdulillah sudah resign dan bisa kembali memasak. Sebelum memasak aku menawarkan terlebih dahulu kepada kedua malaikat kecilku ini Zaa dan Zee, mau mandi sekarang apa mau bantuin umi memasak ? Jawab mereka kompak dan bisa kutebak pasti bantuin umi memasak. " Masak miiii" jawab mereka. Aku senang sekali melibatkan mereka dalam setiap aktivitas rumah yang kukerjakan. Selain untuk mengajarkan mereka tentang nama sayur-sayuran dan bumbu masak, aku juga ingin mereka belajar saling perduli dan bekerja sama. Nah loh...dimana pembelajarannya ? Ada kok. Buktinya saat aku mulai mengambil ikan untuk disiangi dan dibersihkan Zee menawarkan dirinya untuk menyiangi sayur bayam favoritnya itu. Emang masih salah sih dia menyiangi bayam tersebut, tapi aku tidak melihat ke situ. Aku lebih melihat bagaimana dia bisa mengambil peran dalam memasak ini. Dia mau belajar walaupun saking lamanya menyiyangi akhirnya dia bosan dan mulai mengambil pekerjaan yang lainnya seperti mengupas bawang bahkan mengambilkanku air hujan dalam tempayan untuk membilas sayuran dan untuk memasak. Semua pekerjaannya dalam pengawasanku jangan khawatir. Mulutku tak berhenti-berhenti mengingatkan, dek...hati-hati ya. Bagaimana dengan kakaknya Zaa ? Zaa tugasnya adalah mengayun Anzha. Kadang dia juga membantuku menumbuk bumbu-bumbu untuk sayur bayam yang akan dimasak. 3 siung bawang merah dan 1 siung bawang putih dikasi ikan teri sedikit atau kalau tidak ada ikan teri dikasi terasi, dia sudah mengerti begitulah cara memasak sayur bayam versiku. Nanti kalau sudah masak baru dikasi bawang goreng, hmmmm maknyuus kata mereka. Berantankan di dapur itu pasti, air yang tumpah disana sini itu juga pasti. Sampah bekas nyiang sayur bayam berhamburan itu juga benar. Tapi...aku dan mereka bahagia. Dan ini hampir tiap pagi kami bertiga lakukan. Setelah memasak ada lagi pekerjaan terberatku, Apa itu ???

Mandi Pagi Yang Penuh Haru Biru

Menyuruh mereka berdua mandi adalah pekerjaan yang paling berat. Kenapa ? Karena banyak negosiasinya. Aku sebagai orang tua mesti sabar untuk ini. Zaa dan Zee sebenarnya tidak takut dengan air ataupun malas mandi. Tapi mereka ini, gara-gara abang sepupunya membunyikan dan menakut-nakuti mereka dengan suara hantu yang ada di HP itu, mereka jadi ketakutan kalau disuruh mandi. Mereka mau mandi kalau aku temankan. Bukannya tidak mau, tapi Anzha udah keburu bangun dan pasti mau mimik ASI.  Disinilah akhirnya negosiasi itu terjadi dan perlu dicatat ini terjadi setiap pagi. Bahasa negosiasinya tetap sama tapi tetap aja mereka ngajak berdebat dulu. " Umi yang kawankan mandi ye " kata Kakak Zaa. " Nah mi, adek udah ambilkan handuk, tapi umi kawankan ye " adek Zee nambahin. " Gimana umi mau nemankan, tuh lihat sendiri adek Anzha udah bangun, ya udah mandi jak berdua tuh kan saling teman menemankan " kataku dak mau kalah. " Dak ah mi, pokoknye mau umi yang kawankan, kakak sama adek ne takut mandi sendiri ", " Loh kan dak mandi sendiri, kakak sama adek mandinya bareng ya umi mau kasi Anzha mimik dulu ". " Yaaaa umi, kalau gitu mandinya tunggu umi udah selesai kasi Anzha ASI ya" pujuk kakak Zaa yang diiyakan juga sama adek Zee. " Yaaa, kakak,,,adek,,,,kalau nunggu Anzha selesai mimik lama lah jadinye, emangnya kakak sama adek tuh dak gerah ?"tanyaku, Dijawab mereka dengan kompak " dak kok mi".Ngejleeeeeb. huuft apalagi ne yg bisa merayu mereka untuk mandi. "Udah ah umi mau kasi Anzha mimik dulu ya ". Aku pun langsung masuk kamar meninggalkan mereka, dan ternyata mereka berdua mengikuti dibelakang. Aku pun memberikan Anzha ASI sambil masih membujuk mereka untuk mandi. "Kakak sama Adek kenapa sih takut, kan dak ada apa-apa ". " Dak ah mi seram dengar suara hantu yg di HP bang teh tuh kata dek Zee". " Adek sama kakak kan sholat dan mengaji khan ? Hantu itu tidak ada, yang ada hanya syetan dan Iblis. Syetan dan Iblis takut dengan orang yang menunaikan sholat dan membaca al Qur'an " kataku. Kakak Zaa dan Adek Zee emang belum bisa baca al Qur'an, ngajinya baru tahu kenal-kenal huruf hijaiyah. Tapi mereka rajin hapalan. Walaupun sholatnya kadang belum benar tapi mereka semangat untuk menunaikannya. Jadi kubiarkanlah mereka untuk berlatih, Minimial suka melakukannya aja dulu baru sedikit demi sedikit diajarkan ngaji dan sholatnya yang benar. itulah kata-kata pamungkas yang bisa membujuk mereka untuk mandi tanpa harus aku temanin, Lucunya lagi, hal ini tiap hari terjadi, Dan akupun harus tiap hari mengeluarkan kata-kata pamungkas ini. Selesailah urusan menyuruh mandi. Haru biru terjadi sebenanrnya saat proses mandi ini. Kenapa ? Karena saat mandi mereka selalu :

1. Rebutan gayung mandi, walaupun sudah kubelikan satu-satu untuk mereka tetap aja rebutan. Alhasil adek Zee yang selalu menangis di kamar mandi
2. Rebutan sabun mandi, emang sih sabun mandi hanya satu buat penghematan, karena mereka berdua kalau mandi suka mandi salju, sabun mandi direndam dalam air sampai banyak busanya terus mereka mainkan, Kalaupun dak, sabun mandi dipakai adek Zee buat cuci pakaian dia.
3. Senggolan badan. Yang pasti nangis adek Zee. Badan kakak Zaa tuh kan besar dan tinggi kalau untuk anak seumurannya. Jadi kalau mandi berdua badan dia sering tersenggol adiknya jadi kadang adiknya agak sedikit ngambang dibuatnya, nangislah Zee.
4. Kesiram air. Kalau di kamar mandi emang adik Zee yang paling sensitif. Kesenggol badan nangis, dan ini juga kesiram air nangis. Pas kakanya nyiramin badannya untuk mandi al hasil kena lah adiknya itu. 
5. Nenggelamin sabun mandi ataupun pasti gigi dalam bak mandi. Ini yang heboh mereka berdua. Cepat-cepat teriak. Umiiiii sabun jatuh atau odol jatuuuh....ku jawab saja, ya udah dak usah mandi pake sabun dan gosok giginya dak usah pakai odol. 
6. Gayung adek kejauhan dari permukaan air di Bak mandi, Umiii ambilkan gayung kakak dak mau bantukan adek ngambilkannya. Sambil mewek

Itulah kehebohan saat mereka mandi. Dan akupun juga terik urat leher untuk nenangin mereka berdua supaya tidak berantem melulu di kamar mandi apalagi sampai haru biru seperti itu.  Tapi aku senang dan menikmatin semua ini sebagai seorang ibu untuk mereka.
Urusan mandi kelar sampai ke proses mengenakan pakainpun kelar tapi tetap ada drama-dramanya gitu. Walaupun mereka sudah menggunakan pakaiannya sendiri namun ada aja yang membuatku kalut, Ya yang dak matchinglah antara atasan dan bawahannya, pemilihan pakaiain yang Tidak cocoklah. Cuaca panas kadang mereka memilih baju yang panjang-panjang. Cuaca dingin pilih baju yang berlengan pendek. Hmmm ada-ada aja mereka. Aku memang sengaja tidak melayani mereka saat berpakaian, Biar punya tanggung jawab juga untuk mengurus dirinya sendiri. Paling sesekali bantu menyiapkan pakainnya saja. Mandi selesai, saatnya leyeh-leyeh, Anzha sudah selesai mimik, Zaa dan Zee sudah selesai mandi juga. waktu menunjukkan sudah pukul 10.Tapi mereka berdua belum juga mau makan. Biasanya makannya entar jam 1 an nunggu abinya pulang jadi bareng-bareng sambil pamer kalau mereka yang masak. Dasar anak-anak. Jadi aku memilih menonton TV saja, Zaa dan Zee main games ataupun buka youtube nonton ria ricis main squisi sambil sesekali teriak " Mi,,,,nanti kalau umi ada uang belikan squisi seperti ini ya "

Makan Siang Bersama Abi                    


Ok clear, masak dah selesai sekarang waktunya nungguin adzan dzuhur dan nungguin abi pulang. Kakak...adek,,,sholat yuuuk ajakku pada mereka. " Iya umi " jawab kak Zaa. "Umi,,,,adek udah wudhu ya tadi waktu mandi"kata Zee. Beneran adek udah wudhu ? tanyaku. "Iya Umi bener.. kan tadi adek mandi, basah semua badan adek," jelas Zee. " Mandi dan Wudhu itu dak sama adek, Wudhu itu ada aturannya, seperti yang pernah umi ajarkan tuh..." jelasku lagi.  "iyelah mi..." jawab Zee sambil ke kamar mandi untuk berwudhu diikuti oleh Kak Zaa. Mereka berdua kalau lagi rajin sholatnya di Mesjid depan rumah, tapi kalau lagi malas sholat di rumah bersamaku. Selesai sholat kami bertiga kompakan di kamar sambil nonton TV dan ngobrol-ngobrol seru sampai abi pulang. Adeeeeek......begitulah suara abi saat sudah sampai di rumah dan mendekati kamar dengan suara yang dikerasin supaya kami mendengarnya terutama Zee. Biasanya dari kamar sudah terdengar suara motor abi datang dan Zee bergegas keluar menyambut abinya terus langsung nanya " Abi dah lapar ? Mau Makan ? Adek ada masakkan abi sayur bayam sama goreng ikan, ikan apa mi namanya ?" sambil bertanya padaku, Abinya diam saja sambil mengajaknya masuk kamar. " Adek, abinya baru sampai masak langsung di tawarin makan ?" kataku. "Abi pasti dah lapar mi"ulangnya lagi. Aku pun memastikannya dengan menawarkan makan pada abi dan abi menjawab mau, Kembali aku mengajak anak-anak untuk membantuku. Kak Zaa tugasnya ambil piring dan sedok, Adek Zee tugasnya mengambil air minum dan gelas. Tugasku menyiapkan nasi, sayur dan lauk yang tadi sudah kami masak bersama. Kamipun ber-empat makan bersama. Makan bersama ini yang kadang juga membuatku rindu akan kebersamaan dengan mereka. Tidak setiap hari kami makan bersama. Karena abinya juga kalau sudah kelaparan makannya di luar. Tapi kalau kami bertiga, Aku, Zaa dan Zee pasti makan bersama. Saat makan kadang kami juga membahas sesuatu yang menarik, misalnya, adik Zee cerita sama abinya bagaimana tadi bantu umi memasak atau kadang dia membujuk abinya untuk meminta sesuatu yang diinginkannya, Kalau kak Zaa jarang ngomong kalau makan, dia sangat asyik menikmatin setiap gigitan makanannya, apalagi kalau makan ikan, dia sangat hati-hati untuk membuang tulang-tulang ikan yang dia santap. Oh ya, ikan kesukaan mereka adalah ikan gembung tapi yang ada telurnya. Telur ikan selalu menjadi rebutan mereka saat makan. Aku dan abi menjadi pendengar yang setia, kadang kami bertatapan sambil tersenyum melihat tingkah laku mereka yang kini sudah semakin besar dan cerdas. Kalau sudah selesai makan, kak Zaa yang cepat mangambil tulang-tulang ikan dan sisa ikan adiknya yang dak habis untuk diberikan ke kucing kesayangannya yaitu upin dan ipin. Adek zee membantu membawakan gelas-gelas yang kotor bekas kami makan tadi, selebihnya aku sendiri yang membereskan. 

Siang Yang Panas dan Menjelang Sore

Makan siang bareng udah, trus apa lagi ? Abinya istirahat, kadang tidur kadang juga tidak sambil memainkan gadgetnya menunggu jam 1 untuk turun ke kolam renang. Abi aktivitasnya selain mengajar di SD Mujahidin, sorenya abi menjadi pelatih renang di Pontianak Swimming Club ( PSC ) dan nanti tiba kembali dirumah jam 7 malam. Aktivitas siangku dan anak-anak adalah tidur siang bersama mereka, sebenarnya aku hanya pura-pura tidur saja supaya mereka juga tidur. Karena kalau tidak begitu mereka maunya main terus apalagi sekarang yang dimainkan mereka adalah gadget jadi aku sangat berhati-hati dan membatasi mereka untuk ini. Aku adalah typical ibu yang demokratis. Begitu juga dengan kedua anakku. Saat aku melarang mereka melakukan sesuatu kusertai dengan alasan namun kuberi kesempatan untuk mereka berdiskusi denganku. Contohnya saja, saat aku melarang mereka untuk tidak bermain dengan binatang-binatang yang kadang dibelikan sama tantenya seperti anak ayam warna warni itu atau anak-anak ikan yang sepupunya tangkap dikolam depan rumah atau capung dan belalang yg mereka ikat dengan benang halus hanya untuk dipermainkan saja dan lucu-lucuan. Mereka pasti bertanya, kenapa dak boleh mi kan lucu ? Abang itu jak boleh ( tidak sebut nama ya, belum ijin soalnya ). Akupun menjelaskan, bahwa anak-anak ayam, anak ikan, capung ataupun belalang juga punya keluarga seperti kakak dan adek. Mau dak kalau kita dipisahkan tanyaku kepada mereka, Pasti dak mau kan apalagi kalau sampai anak-anak binatang yang kakak sama adek mainkan itu mati, kasihan kan. Lebih baik kita lepaskan saja biar mereka bisa kumpul dengan keluarganya. Penjelasanku ini kena di hati mereka. Kalau kakak dan adek bisa merawat dengan baik sih dak apa, tapi ini khan buat suka-suka jak jadi jangan pernah main kayak gitu ya. Semenjak itu kalau sepupu-seupunya mengajak mereka dak pernah mau malah mereka melaporkan kepadaku dan menyuruhku memarahi sepupu-sepupunya itu. Kalaupun terpaksa tidak tidur, mereka membantuku melipat pakaian atau nyabutin uban mak nengnya sampai masuk waktu Ashar mereka tetap ku ajak sholat walau kadang dapat penolakan dari mereka saking asyiknya bermain itu. Kalau mereka sudah menolak paling ku jawab, yang marah bukan umi kok tapi Allah, mendengar itu segera mereka ke kamar mandi dan berwudhu trus sholat bareng denganku.h Bukan bener wudhu dan sholatnya yang kunilai sekarang ini tapi kesadaran mereka akan kewajiban sholat itu yang ingin ku tanamkan sambil sedikit demi sedikit kuajarkan mereka yang benar. Menjelang sore negosiasi soal mandi terjadi lagi dan pemilihan pakaian juga. Aahhh anak-anak gemesin banget sih kalian, 

Malam Yang Hangat dan Menghangatkan

Taraaaaa.....tak terasa sudah malam aja ya. Aku Sholat magrib dirumah, anak-anak di mesjid. Dek Anzha aku letakkan di tempat tidur sambil kukatakan, Umi sholat dulu ya adek jangan nangis dan lihat umi sholat. Seakan mengerti perkataanku, setiap ruku dan sujud kulewati dengan nikmat tanpa mendengar suara rengekan atau tangisan Anzha. Ini artinya Anza sudah kenyang, karena sebelum sholat sudah ku beri ASI dulu. Anak-anak pulang dari mesjid dan langsung memelukku sambil cerita kalau kakak sama adek udah doakan umi sama abi. Adek sama kakak sholatnya dak gangguin orang dan bla..bla,,bla ngoceeeeh terus sampai aku selesai membereskan alat sholatku. Intinya mereka cerita kalau mereka sholatnya serius dak sambil main-main. Mereka baring cantik di tempat tidur dan main sama Anzha. Aku menyiapkan makan malam. Kadang goreng omlet kesukaan Zee dan Zaa.. Sepertinya menu telur tiap hari harus ada dirumah, Abi, Zaa dan Zee doyan makan telur. Selain itu Ayam goreng tepung seperti KFC juga dak boleh ketinggalan. Aku sendiri sukanya tahu dan tempe sama krupuk, heheh irit banget ya makannya. Tapi ini kesukaanku. Kalau sayur, semua sayur aku suka tanpa kecuali. Minumnya selain air putih adek suka minta dibuatkan Teh Es manis-manis buah katanya, Artinya jangan terlalu manis, karena Zaa dan Zee udah tahu tentang sakit Diabetes yang diakibatkan terlalu over mengkonsumsi yang manis-manis. Mereka tahu dariku juga pernah nonton di TV. Persiapan makan malam sudah kamipun menunggu abi pulang dan menunggu waktu isya. Dan makan malamnya setelah kami melaksanakan sholat Isya. 

Apa yang kami lakukan kalau malam sebelum tidur ? Aku tetap fokus bersama Anzha sambil nonton TV. Zaa sama Zee dan Abi buka gadget masing-masing. Zaa dan Zee gadgetnya barengan minjam punyaku. Udah tahu pasti nonton Youtubenya Ria Ricis main Squisi ataupan kalau dak main games buat kue atau jahit baju. Youtube kufilter agar konten-konten dewasa tidak mereka lihat. Ini perlu ya sahabat semua. Di dunia era digital seperti ini, kita sebagai orang tua juga harus pintar untuk memilih dan memilah mana tontonan yang baik dan tidak untuk buah hati kita. Kalau Abinya pasti lagi sibuk ngurusin renangnya itu. Jam 9 adalah waktu toleransi untukku pada Zaa dan Zee. Gadget kuambil alih, kalaupun mereka belum bisa tidur biasanya mereka becanda-becandaan atau ngajak aku ngomong. Apapun bisa dijadiin bahan omongan, sampai iklan di TV pun kadang menjadi topik omongan kami. Menjelang tidur, tidak lupa ada khas salam tidur kami. Apa khasnya ? Masing-masing dari kami akan membaca doa tidur dan di akhiri dengan mereka mengatakan, I LOVE UMI, I MISS U UMI Kami mencintai UMI KARENA ALLAH, Trus akan kujawab dengan hal yang sama. So Sweeeeet bangeet !!!

Ya Allah, pertemukakn dan kumpulkan kami di JannahMu, Doaku dalam hati. 

Latepost, 8 Desember 2017

Kamis, 16 November 2017

Aksi Solidaritas Melakukan Kampanye #ShareYangBaik ( Teliti, Telusuri, Berbagi ) di CFD, 19 November 2017

16.42 0 Comments
Picture by Siti/Asih


PENDAHULUAN

Dulu, bicara soal komunikasi massa, tidak lepas dari media massa. Namun perkembangan teknologi yang pesat mengubah rumusan ini. Media sosial hadir menawarkan sesuatu yang baru. Sarana dimana orang biasa, bisa jadi apa saja dan melakukan apa saja, serta diketahui atau dikenal banyak orang. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Sementara hubungan antarmedia sosial disebut jejaring sosial. Dalam berjejaring, media sosial atau catatan online pribadi bisa saling terhubung satu sama lain dan saling berinteraksi. Sebut saja Facebook, Twitter, Path atau Instagram. Belakangan media dengan platform aplikasi pesan gratis pun menjamur. Ada Line, Whatsapp, Telegram dan lain sebagainya. Kita merasakan bagaimana terobosan dalam teknologi komunikasi dan informasi ikut mengubah wajah dunia. Kini, setiap warga memiliki kemampuan untuk menyuarakan
opininya dan mengakses beragam informasi yang ada dikarenakan perkembangan teknologi informasi. Bahkan bisa dikatakan, ikut menyertai perjuangan kebebasan pers dunia. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Belakangan ini, media sosial pun mengambil peran media masa dalam menyampaikan informasi. Orang berlomba menjadi yang pertama dalam menyebarkan informasi baik berupa teks,  gambar atau video. Di era digital saat ini memungkinkan setiap orang bisamenjadi pemberi informasi. Euphoria semangat kebebasan berpendapat pun dicurahkan dalam media sosial. Bahkan, orang tak segan merudung, melabeli, menuding, dan menggalang opini secara terbuka melalui media massa. Peluang inilah yang ditangkap sebagian media daring yang tidak mengedepankan proses kerja jurnalistik. Isi situsnya hanya duplikasi atau mengolah berita yang sudah seliweran di dunia maya. Judul diubah, atau ditambahi, serta diramu untuk menaikkan jumlah pembaca. Tak ada proses verifikasi atau wawancara, bahkan mencantumkan sumber awalnya. Tidak sedikit pula yang fiktif, atau hoax.

MASALAH

Penyebab hidupnya hoax adalah rendahnya budaya literasi di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan, hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 negara yang rendah budaya literasinya. Data statistik UNESCO tahun 2012 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Niken Widyastuti, dalam laman lpminstitut.com, menyebutkan, penyebaran berita hoax juga didukung oleh pola komunikasi masyarakat saat ini. Dari 100 berita hoax yang beredar, yaitu 10 persen diantaranya adalah berita asli, selebihnya disebarkan secara suka rela oleh netizen.
Indonesia pun baru memiliki payung hukum sekelas peraturan menteri untuk menumbuhkan menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi, melalui Permendikbud No 23 tahun 2015. Hal yang sudah dibangun Jepang, lebih dari setengah abad lalu. Di Jepang, ada budaya Tachiyomi. Tachiyomi berasal kata tachimasu yang berarti berdiri dan yomimasu yang berarti membaca; membaca sambil berdiri. Mengajak masyarakat saat ini untuk membaca, pastinya tak mudah. Terlebih harus bersaing dengan gadget yang menawarkan segala sesuatu di ujung jari. Indonesia, bahkan menempati urutan kedua paling buncit untuk masalah literasi dari survei yang dilakukan The World’s Most Literate Nations (2015). Sebelumnya pada tahun 2012, UNESCO, organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan indeks membaca bangsa Indonesia hanya 0,001. Artinya, di antara 1.000 orang, hanya satu orang yang membaca secara serius.
Budaya literasi diyakini dapat menangkal berita palsu atau hoax. Hoax bukan saja jadi momok di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. isu politik dan SARA paling sering diangkat jadi materi untuk konten hoax. Menurut riset Masyarakat Telematikan Indonesia, isu sensitif soal sosial, politik, lalu suku, agama, ras, dan antar golongan, dimanfaatkan para penyebar hoax untuk memengaruhi opini publik. Dalam riset Mastel, sebanyak 91,8 persen responden mengaku paling sering menerima konten hoax tentang sosial politik, seperti pemilihan kepala daerah dan pemerintahan. Tidak beda jauh dengan sosial politik, isu SARA berada di posisi kedua dengan angka 88,6 persen. Bentuk konten hoax yang paling banyak diterima responden adalah teks sebanyak 62,1 persen, sementara sisanya dalam bentuk gambar sebanyak 37,5 persen, dan video 0,4 persen. Pentingnya literasi dalam membentuk pemahaman masyarakat ketika menerima hoax, bagaimana cara mereka menghadapi berita palsu yang diterima. Selain masalah hoax, ujaran kebencian pun marak. Tak sedikit pelakunya adalah anak. Lagi-lagi ini karena kebencian yang ‘diwariskan’ oleh orangtua atau si anak yang terpapar pemahaman yang keliru. Maraknya ujaran kebencian di masyarakat Indonesia telah menimbulkan beberapa konflik horizontal. Rasa benci menutup hati untuk mempercayai informasi yang bertentangan dengan pendapatnya. Semua menjadi bias. Tenggang rasa, empati dan persaudaraan menjadi terkoyak hanya karena beda pandangan. Di beberapa daerah bahkan terjadi aksi massa atau bentrok fisik. Bentuk-bentuk ujaran kebencian: penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, provokasi, penghasutan dan penyebaran berita bohong, bisa berdampak pada tindakan diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, maupun konflik sosial. (/lefi-JPK)

KEGIATAN

Dalam rangka meningkatkan literasi dalam mitigasi hoax dan ujaran kebencian, Aksi Solidaritas Kalimantan ;Barat, akan melaksanakan kegiatan kampanye #shareyangbaik. Aksi ini mengenalkan kepada masyarakat luas, bagaimana menangkal hoax serta ujaran kebencian. Aksi ini sedianya akan digelar pada :

Tanggal : 19 November 2017
Lokasi   : Car Free Day Kota Pontianak
Jam       : 06.00 Wib

Datang dan dukung bersama komunitasmu. Foto aksimu dengan tagar #shareyangbaik. Jadikan aksi ini wujud nyata sosialisasi ‘melek’ media digital yang menyeluruh. Dengan meningkatnya literasi media digital, maka tindakan tak terpuji di dunia maya, seperti hoax atau berita bohong, ujaran kebencian, dan perundungan bisa kita bendung.

Aksi Solidaritas Kalimantan Barat


Minggu, 12 November 2017

Musical Campaign " Sister and Children in Danger " with TaZki Acapella, Edutainment Yang Asyik Tanpa Harus Menggurui

09.17 0 Comments


Kampanye musikal tema sosial menjadi menarik bagi masyarakat terutama anak-anak di era digital yang penuh lompatan teknologi dan game yang menyenangkan dibalut dengan semua genre musik yang ada tentunya dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang kesannya tidak menggurui mereka. Cara ini bisa dipilih untuk melakukan pendekatan ke kalangan anak-anak muda seperti pelajar dan mahasiswa yang sangat dekat dengan musik. Menikmati musik sambil berkampanye dan tentunya akan banyak muatan ilmu dan informasi yang akan didapat. Apakah ini akan tepat sasaran ? Mencoba tidak ada salahnya. Cara-cara yang sudah sangat umum dilakukan dengan ceramah melalui seminar-seminar baik di gedung-gedung pertemuan ( indoor ) ataupun di halaman luas ( outdoor ) apakah cara ini juga tepat sasaran. Paling tidak ada usaha yang kita lakukan bersama untuk tujuan yang sama pula yaitu memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk perduli. Apalagi saat ini permasalahan-permasalahan sosial seperti kekerasan terhadap anak dan perempuan semakin menjadi-jadi, permasalahan lingkungan seperti banjir, sampah yang menumpuk, serta pembakaran hutan yang dilakukan secara besar-besaran juga kerap terulang, pelayanan kesehatan bagi si Miskin yang buruk sehingga nyawa menjadi taruhannya, Narkoba yang makin meresahkan, dan masih banyak sekali permasalahan sosial lainnya. Kita harus bergerak dan berbuat kawan untuk saling mengingatkan satu sama lainnya. Baik Masyarakat ke Pemerintah maupun Pemerintah ke Masyarakat.

Aksi-aksi sosial telah banyak dilakukan oleh banyak kalangan, baik pemerintah, NgO, bahkan komunitas-komunitas yang perduli dengan bangsa ini. Ada yang melalui gerakan langsung dengan turun kelapangan dan langsung menyelesaikan permsalahannya ada juga yang melalui edukasi terlebih dahulu, sosialisasi, pendampingan baru beraksi, berinovasi dan berkolaborasi apapun namanya intinya adalah melakukan sesuatu yang baik untuk masyarakat. Tidak akan pernah ada kata menyerah dalam memberikan muatan yang positif walau dalam tekanan sekalipun.

Mari kawan kita bergerak, bentuknya bebas seperti apa asal positif dan sesuai keahlian dibidangnya masing-masing, jangan saling menclaim lebih baik dari yang lain tapi pikirkanlah apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini khususnya kota tercinta kita ! Jangan melihat kwantitasnya tapi kwalitas itu lebih baik. Sedikit dan perlahan namun pasti daripada menggebu akhirnya keserudug dan sia-sia.  



Maafku Tak Mensucikan Diriku

07.11 1 Comments
photo taken by http://shalihahijab.com
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh,


Bismillahirrahmanirrahiim, semoga selalu ada kebaikan dari apa yang akan saya sampaikan, dijauhi dari Ghibah, dan diluruskan niat. Aamiin



Sahabatku yang dirahmati Allah,

Waktu takkakn pernah terulang pada masa yang sama, tapi waktu memberikan kesempatan bagi kita untuk sebanyak-banyaknya berproses. Termasuk diri ini baik sikap maupun lisan. Ku tahu kata maaf dariku takkan bisa mensucikan diriku. Takkan bisa merubah kejadian yang telah berlalu. Takkan bisa juga memulihkan hatimu dan mengembalikan keutuhan pecahan gelas itu, takkan bisa memutihkan kembali kertas yang sudah tergores tinta. Tapi dengan kerendahan hatiku, aku meminta maaf kepadamu dengan segenap rasa yang kumiliki, dengan segala kepantasan yang kupunya, dengan perjalanan malam yg pernah kita lalui bersama melewati berbagai banyak kejadian dan jalan raya yang penuh denga hiruk pikuk bersama motor mungilmu itu yang membawa kita ke tempat-tempat yang kita sukai  untuk menambah ketakwan kita dan membawaku pulang ke rumahmu, dengan segala waktu yang pernah kau berikan untukku hanya untuk menjemputku di bandara, menungguikui sampai bayanganku hilang memasuki koridor menuju jalan pulang, dan menemaniku sampai waktu transitkupun berlalu.



Walaupun maaf tak mensucikan diriku, aku membutuhkanmu untuk selalu menunjukkan kekhilafanku, lurusknlah langkahku yang kadang tanpa sengaja berbelok. Jika ingin kau hukum aku, hukumlah dengan sepantasnya dengan waktu yang berbilang yang kutahu aku bisa melewatinya. 


Sahabatku yang selalu terpancar cahaya keimanan,
Aku tahu, kita sekarang sedang bersama-sama untuk berusaha keras mendisiplinkan semua ibadah kita. Aku pun tak ingin lagi membuang waktu untuk obrolan-obrolan kita yang sia-sia ( obrolan tak ada manfaat yang hanya mendekati kita pada Ghibah ). Aku ingin persaudarian ini lebih mendekatkan diri kita kepada Allah dan RasulNya, komunikasi yang bermanfaat, mulut yang selalu basah dengan Dzikir, saling belajar agama dengan sungguh2 dan komitmen untuk melaksanakannya. Maafkan aku yang belum bisa menjadi sahabat terbaikmu. Tapi ijinkan aku untuk selalu bersamamu sampai ke surga.



Tentang Kalian Zaa-Zee-Anzha

06.41 1 Comments

Alhamdulillahirabbila'lamin, rasa syukur yang tak henti saya ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata'ala karenaNya lah saya dititipkan amanah 3 orang putri yang sempurna lahiriahnya. Amanah ini tentunya akan saya jaga selalu sampai nantinya kami ditemukan dan berkumpul di JannahNya. Amanah yang tentunya akan membutuhkan tenaga ekstra karena betapa menyeramkannya dunia sekarang dimana kekerasan terhadap anak semakin menjadi seperti amuba yang selalu membelah diri. Anak yang pertama saya beri nama Filza Ayu Putri Deanda dan saya senang memanggilnya Kakak Zaa, ada juga yang memanggilnya Zaza. Kakak Zaa dilahirkan pada tanggal 22 September 2011 dan sekarang usianya sudah 6 tahun. Saat tahun ajaran tahun baru kemarin ( Juli 2017 ) abinya coba mendaftarkan dia sekolah, saat itu usianya baru 5 tahun 10 bulan tetapi ditolak karena usia belum cukup. Sekarang sudah berbeda jamannya kalau mau sekolah. Zaman saya dulu kecil, cukup dengan salah satu tangan memegang telinga ( kalau menggunakan tangan kanan berarti telinga kiri yang dipegang ). Kalau sampai berarti sudah boleh sekolah bagitu sebaliknya. Tentunya Kakak Zaa saat itu sedih dan diapun tidak mau lagi kembali ke TK katanya sudah bosan menggambar melulu, kakak maunya membaca. Jadinya sekarang kakak dirumah saja bersama umi dan adik-adiknya namun sesekali saya yang mengajarinya baca dan tulis serta mengaji. Alhamdulillah kakak tidak menuntut yang aneh-aneh dan selalu menurut apa yang saya katakan. Kakak Zaa punya hobi menggambar dan mewarnai, ditambah satu hobinya yang berbeda terbalik denganku yaitu berdandan. Entah siapa yang diikutnya tapi dia sangat senang sekali sampai-sampai dia mendownload gamenya juga di androidnya. Kak Zaa sangat perhatian dengan keluarga dan saudara-saudaranya walaupun usianya masih terbilang kecil. 

Pernah saya meneteskan air mata, saat saya terbaring sakir selama 6 bulan karena mengalami hyper emesis saat mengandung anak ke tiga, Kak Zaa lah yang merawat saya mulai dari saya bangun tidur sampai tidur kembali, Tidak pernah dia meninggalkan saya di kamar sendirian karena saya tidak bisa bangun sama sekali. Dia telaten marawat saya, mulai dari membawakan sarapan, buatkan teh hangat, menyiapkan tempat untuk muntah saya dan membuangnya. Kalau badan saya panas dia cepat mengompres dahi saya walau saat itu bantal menjadi basah karea kompresannya terlalu basah. Tapi sungguh saya sangat bangga padanya dan bersyukur karena ada keperdulian dalam dirinya. Umi berharap kakak seterusnya begitu ya.

Anak yang kedua bernama Zivara Assyifa Putri Deanda dan saya memanggilnya Adek Zee. Zee dilahirkan pada tanggal 02 Maret 2013 beda 1,5 tahun usianya dengan Kakak Zaa. Saat usianya 3 tahun dia sudah bisa berenang, karena abinya seorang pelatih renang jadi anaknya harus bisa berenang dan memang Zee suk ikut abinya ke kolam renang dan itu hampir tiap hari. Zee di rumah paling jagoan. Karena bisa menangiskan kakaknya bahkan sepupu-sepupunya. Zee paling cepat hapalan Qur'annya dibanding kakaknya dan paling fasih pengucapannya di usianya yang baru 4 tahun. Hobinya selain berenang, Zee suka bernyanyi dan dengerin musik ( seoertinya bakat bermusik saya tertular di Zee ). Bangun tidur paling awal dan paling malam juga kalau tidur. Zee sangat dekat dengan abinya. Kemanapun abinya pergi dia mau ikut. Tapi sekarang karena sydah merasakan kulitnya hitam akibat berenang terus dan ikut abinya, Zee lebih memilih tinggal di rumah bersama saya. Apalagi sekarang sudah ada adek bayi, makin malas dia mau kemana-kemana takut adiknya di ambil orang katanya. Zee orangnya bawel. Selalu mau tahu dan banyak bertanya. Alhamdulilah dibalik kebawelannya itu banyak juga ilmu pengetahuan yang ia dapat. 

Anak yang ketiga bernama Khanza Nabila Putri Deanda dan dipanggil Anzha. Dilahirkan pada tanggal 14 Juli 2017 dan baru berusia hampir 4 bulan. Wajahnya sangat mirip sekali dengan Kakak Zee waktu bayi seperti kembar. Anzha sangat spesial karena dia yang mendapatkan ASI eklusif berbeda dengan kedua kakaknya yang sedari lahir sudah minum susu formula karena ASI saya tidak keluar. Alhamdulillah sekarang mengalir dengan deras. Momen yang sangat indah adalah saat saya beradu pandang dengan Anzha saat memberikan ASI. Rasanya gimana gitu, deg...deg an hati saya. MasyaAllah, maha besar Allah dengan segala PenciptaanNya. Adek Anzha hari ini sudah bisa tengkurap sendiri. 3 hari ia terus mencoba dan taaaraaaa....hari ini ( 12112017 ) Adek Anzha telah berhasil dengan sempurna tengkurapnya. Usia 3 bulan kemarin doyan isapin jarinya bukan 1 atau 2 jari tapi kesepuluh jarinya. Yang pintar ya nak, sehat selalu dan jadi anak yang soleha. Aamiin


Jumat, 27 Oktober 2017

Surat Cinta Untukmu Sahabat

09.56 0 Comments
Surat Cinta Untukmu Sahabat. Sahabatku,
Semoga saat engkau membaca surat ini, engkau dalam keadaan tersenyum. Karena Allah telah menghadirkan kembali rasa sayang serta KasihNya padamu. rasa yang sama saat kita bersama dulu, menjalani hari – hari penuh lelah, merangkai senyum dalam keletihan. Namun, kita menghimpunnya dalam suasana penuh cinta.

Sahabatku.
Sekali lagi aku menyapamu, untuk sebuah rasa rinduku padamu. Apa kabarmu hari ini? Dari tempat aku menulis surat ini, aku selalu berdoa dalam segenap hatiku, agar engkau di sana tetap teguh dalam keimanan, dan Allah tak pernah hentinya mencurahkan RahmatNya padamu.

Sahabat…
Pernahkah kau berpikir mengapa Allah mempertemukan kita? Adakah semua kenangan indah yang kita alami terjadi begitu saja. Aku tak kuasa membendung butiran cinta bila merenungi semua ini. Semalam di sepertiga malamku, ku curahkan segenap rinduku pada Sang Pemberi Cinta, karena aku tahu padaNya lah bermula rasa rinduku padamu. dan tak lupa sebait doa ku lantunkan di sepertiga malam ku itu, agar kau selalu dalam naunganNya.

Sahabat….
Terakhir kali kala kita akan berpisah saat kau datang menjengukku disini, sebenarnya aku benar – benar tak kuasa melepasmu, kenangan - kenangan manis yang telah lama kita jalin, rasanya terlalu erat untuk diuraikan. Tapi senyummu ketika itu, mengisyaratkan agar aku tetap tabah. Hingga kini bila jiwaku terasa sunyi wajah ceriamu selalu hadir. Seolah engkau benar – benar ada di sampingku. Menghiburku dengan cerita – cerita indah dari syurga, cerita tentang orang – orang yang selalu dikasihi Allah karena saling mencintai karenaNya.

Sahabat…
Suatu kali saat cahaya senja menaungiku di bibir pantai, aku termenung sambil menatap riak – riak air laut yang tenang. membiarkan angin dengan lembutnya menerpa wajahku. Mengusikku, yang kala itu sedang terkenang akan dirimu. Dan butiran beningpun kembali mengalir, sesekali riak – riak air laut menggodaku, menyentuh kakiku yang tak beralas.

Sahabatku, yang jiwamu selalu terpancar cahaya keimanan...
Bila bisa memilih, aku ingin selalu setia bersamamu, mendengarkan cerita – cerita indahmu, atau menghiburmu kala kau sedang berduka. Tapi, aku mengerti bahwa sang Khaliq telah menyiapkan skenario terindahnya untuk kita, sehingga Tak ku risaukan lagi apapun takdir Tuhan tentang kita nantinya, bisa mengenalmu saja aku sudah sangat bersyukur. Aku bersyukur karena Allah telah menghadirkan dirimu pada sepotong mozaik hidupku yang singkat ini. Sepotong kenangan indah bersamamu, mampu mencerahkan setiap langkahku.

Sahabat….
Sepucuk Surat yang engkau baca ini, ku ketik dengan hati yang bergetar. Setiap untaian katanya adalah kuntum – kuntum rinduku padamu. aku menulisnya dengan perasaan yang sama saat kita megucapkan janji – janji suci, bahwa kita akan bertemu kembali di tempat terindahNya, syurga firdaus. Kini, saat kita tak bersama lagi. Hanya janji suci itulah yang menguatkan aku, mengiringi langkahku dalam merangkai cita –cita.

Sahabatku,
Semenjak kita dekat, aku telah mengenal banyak orang, bertemu bermacam rupa manusia. Namun, tak kutemukan satupun perasaan yang sama saat bersamamu. Ada kehangatan jiwa yang ku rasakan, saat kita menertawakan kebodohan kita sendiri, kau telah mengajari aku bagaimana cara agar kita tetap tersenyum, meski takdir terasa pahit.

Sahabatku…
Ku harap engkau selalu dalam kebaikan, jagalah selalu shalatmu, tilawahmu, serta lisanmu. Sehingga para malaikat menyaksikan engkau sebagai hambaNya yang sempurna dalam keimanan. Sahabatku, ku harap pula agar engkau selalu menjaga akhlakmu di manapun engkau berada, serta kepada siapapun, kepada orang yang muda ataupun tua, bahkan kepada orang – orang yang membencimu sekalipun.
Begitu juga diriku, ku mohon agar engkau selalu mendoakanku. Agar kita bisa menjadi pribadi yang menawan karena akhlak dan ilmu.

Sahabatku..
Seterjal apapun perjalanan yang kau tempuh, sepahit apapun kisah yang kau rasa. Ku mohon padamu, janganlah pernah berpaling dari cahayaNya. Yakinlah, bahwa engkau tak pernah sendiri, Allah dengan segala kemurahanNya akan selalu membimbingmu, asal dirimu selalu menjaga waktu untuk selalu dekat padaNya. 

Sahabatku yang hatinya selalu terpancar cahaya Illahi, selalu ada ruang dihatiku untukmu, karena kau telah terlebih dahulu membesarkan hatiku. Dan aku berharap semoga kita bertemu kembali walau di tempat dan waktu yang berbeda, namun masih ada cinta di sana.

Sahabatku, yang karena Allah aku merindukanmu.
Inilah surat cinta yang ku tulis untukmu, ku ketik dengan hati yang ikhlas, dengan jiwa yang basah. Semoga setelah engkau membacanya, semakin terjalinlah rasa persahabatan kita. Dan semakin semangat pula ikhtiar kita menuju jalanNya. Semoga Allah menghimpun kita di taman – taman surganya, seperti janji suci yang telah kita ikrarkan.

Suatu episode kehidupan yang Allah goreskan untuk kita begitu indahnya hingga tak kan pernah cukup aku bersyukur pertemuan kita saat mengumpulkan serpihan mimpi sungguh ku temukan cinta disana. Kau genggam erat tanganku saat ku mulai jatuh tak kau inginkan sedikit pun aku terluka senyummu sejukkan hati,sembuhkan duka nasihatmu kuatkan diri ini selalu katamu..."jangan bersedih, Allah selalu bersama kita." betapa indah ikatan kita, sahabat. Saat hanya Allah yang menjadi sandaran hati Muhammad kita jadikan teladan sejati
iman terpatri kuat dalam diri
bahkan malaikat pun iri. . .



Terima kasih sahabat dirimu yang akan aku temui suatu hari nanti, Insya Allah......

Rabu, 25 Oktober 2017

Mayoritas Yang Jujur Menuju Demokrasi Indonesia, Bisakah ?

11.19 0 Comments

Di Indonesia Ephoria demokrasi masih terus berproses, banyak ditemukan berbagai masalah berlangsungkan proses itu. Masalah sukuisme, rasisme, agama, primordialisme, nepotisme, mayoritas dll. Ada pameo bahwa Presiden Indonesia adalah orang Jawa, Islam, dan Laki-laki, munculnya Habibie dan Mega adalah sebuah kasus Accident Politik. Mengapa pameo itu ada dan tetap bertahan hingga kini? Jawabnya ini semua karena resiko demokrasi yaitu suara terbanyak akan menang, nah ini dia yang jadi persoalan.. Mayoritas di negara kita anda tahu sendiri kan, siapa ? suku apa ? agama apa ? jenis kelamin apa ? bahkan Indonesia bagian mana ? 
Mayoritas dari jenis kelamin ternyata masih menjadi sesuatu yang aneh di sini karena sebagian besar umat yang mayoritas ini adalah perempuan yang beragama Islam, dimana setiap individu perempuan disini mengutamakan dogma agama yang sangat jelas tertulis dalam Al-Qur’an, dilain pihak demokrasi yang diarusutamakan adalah perempuan dengan target 30 % di DPR ini paradoks. Maka kepada seluruh rakyat Indonesia mohon aspek mayoritas yang ini tidak lagi menjadi pendukung utama dalam planning anda mendapat kursi di DPR/DPRD juga kursi lainnya wali kota,Bupati, Gubernur dan Presiden yang anda incar itu, bisa meleset dan streees. Anggap saja mereka massa mengambang yang memiliki kecenderungan memilih lelaki sebagai pemimpinnya. Mari kita lihat dan cermati bagaimana Husin Obama memenangkan pemilu Presiden AS yang sangat fenomenal, Dari segi suku, kulit hitam bukan mayoritas dibanding kulit putih, dari segi Agama dia Roma Khatolik bukan mayoritas dibanding Kristen Protestan, dari jenis kelamin diapun bukan mayoritas. Lalu mengapa Obama menang? Karena adanya mayoritas yang jujur atas keunggulan program-programnya untuk perubahan AS kedepan. Bagaimana kita sebagai pemilih yang pernah jadi teman Obama di Indonesia, mampukah kita menjadi mayoritas yang jujur yang menilai program lawan dan kawan tanpa sukuisme, tanpa nepotisme,tanpa padang agama, tanpa pandang jenis kelamin dan tanpa faktor mayoritas lainnya? Bagaimana anda Yang Terhormat Calon Ekskutif dan calon legislatif dan calon apapun yang akan dipilih, mampukah anda buat issue-issue dan program-program yang pro rakyat, sehingga mereka melupakan mayoritasnya. Bagamana anda yang berasal dari mayoritas yang ada, siapkah anda kalah jika tidak terpilih, karena mayioritas yang anda klaim telah jujur semua ? Yang perlu jadi catatan kita semua, hati-hati adanya mayoritas siluman yang terlahir arena Uang.

Senin, 27 Februari 2017

Don't Give Up

04.38 0 Comments
Adakalanya perjuangan itu harus berhenti sementara, bukan karena keburukan atau kegagalan atau tidak sesuai dengan Planing, tetapi Allah memberikan jeda waktu untuk kita mempersiapkan big plan yang luar biasa hebatnya, sehingga ketertinggalan itu akan kita lompati dengan perencanaan yang matang dan proses yang lebih sempurna. Mundur satu langkah untuk melompat 10 langkah kedepan tentunya lebih amazing khan. Masih belom mau move on lagi, ayo donk kita sama-sama melangkah dan berjuang.

Sabtu, 18 Februari 2017

Bolehkah Memuji Seseorang Dihadapannya?

07.31 0 Comments

Assalamu'alaykum sahabat,

Pernahkah kita dipuji atau memuji seseorang yang menurut kita dia pantas untuk dipuji ? 

Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin telah menjelaskan secara rinci dalam syarh kitab Riyadhus Shalihin (hal. 564-565) berkaitan dengan hukum memberikan pujian kepada saudara semuslim di hadapannya. Beliau berpendapat, ada beberapa rincian dalam hal ini :

Sahabatku Kau Adalah Pedang Untukku

02.33 0 Comments













Bukankah hidup itu pilihan dan kita sendiri yang menentukan hidup kita akan memilih yang mana. Sudah semestinya kita tahu bahwa apapun yang kita pilih haruslah kebaikan dan kebaikan saja.

Memang, ada hal – hal yang sering aku rindukan yang masih dapat aku temui pada dirinya. Tetapi, lebih dari itu aku merasa lebih takut jika Allah marah lagi padaku. Aku takut rasa sayangku padanya lebih besar daripada rasa sayangku padaNya. Naudzubillah. Aku ingin menjauh lagi dan berharap satu – satunya pada Allah. Aku selalu berdoa agar apapun yang terjadi akan semakin mendekatkan aku dengan Allah. Dan benar, lagi – lagi Allah menyelamatkanku.

Aku mengutarakan perasaanku dan dia mengatakan bahwa saat ini dia tak bisa lagi menemaniku seperti sebelumnya. Dia tak bisa lagi menjadi saudari, sahabat bahkan teman untukku. Bahkan menurutku dia sedang menjauh dariku. Aku sangat sedih bahkan terpukul mendengar pengakuannya. Mungkin Allah tahu saat ini iman ku masih lemah karenanya Ia jauhkan aku darinya agar aku berubah. Aku sangat bersyukur akan hal itu. Sakit memang mengingat kata – kata yang dia lontarkan. Tapi aku tahu aku kuat dan pernah bisa melewati hal yang lebih sakit dari ini sebelumnya. Jika kita pernah selamat dari badai, kenapa harus menggigil terkena hujan?

Bagaimanapun juga hatiku harus lebih kuat daripada rasa sakit apapun. Bukankah Tuhanku Maha Besar dan jauh lebih besar dari masalah – masalahku? Jika kita masih saling mensayangi, mungkin kita akan kembali jauh lagi dari Allah seperti dulu. Bukankah Allah benar – benar menyelamatkanku berkali – kali? Terimakasih ya Allah. Sekarang aku tahu, dia tidak cukup baik untuk diriku saat ini. I close my eyes and let it go! Aku harap Engkau dapat memberikan seseorang yang lebih baik untuk menjadi sahabatku sampai ke jannahMu, atau jika sebenarnya memang dia orangnya tolong pertemukan kami dengan caramu yang lebih indah pada keadaan dan waktu yang tepat, dimana kami sudah menjadi pribadi yang lebih baik untuk melanjutkan perjalanan kami dalam berlomba-lomba untuk mengejar sayang-Mu dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Aku tidak menyesali apapun karena semua rasa sakit dihatiku akan semakin mendekatkanku pada Allah. Ibarat pil pahit, ia mesti ditelan agar badan sehat kembali. Without the dark we’d never see the stars, right? 


Ampuni aku yang sering lalai karena kesenangan duniawi, Ya Allah. Kasihani aku yang sering mengingatmu saat aku sedih saja dan ampuni aku karena aku sering lupa saat aku senang. Karena pada hakikatnya manusia akan mendekat pada Allah jika ia diberi kesusahan, tapi saat diberi kesenangan dia akan lupa. Tetapi sebagai hamba yang baik seharusnya kita bisa mengingat dan berbagi segala hal pada Allah, baik itu kesenangan maupun kesusahan. Bukankah kesenangan pun termasuk ujian dariNya? Aku percaya janjimu pasti benar bahwa sahabat dan teman yang sholeh lah yang akan menolong kita nanti di akhirat. Ampuni aku jika menjauhnya aku darinya mungkin sempat membuat silaturahmi kami terganggu. Tapi, hamba yakin Engkau lebih tahu mengapa kami melakukannya.

Terimakasih atas nikmatmu yang telah mengizinkan aku merasakan bagaimana indahnya dan sakitnya pernah benar – benar menyayangi seseorang. Aku tahu rasa ini tidak semestinya. Aku tidak ingin mencintai makhlukMu dengan lebih besar daripada aku mencintaimuMu. Memang cinta adalah anugrah terindah yang Allah berikan. Tapi tidak sepatutnya kita mencintai dengan cara yang salah. Kita harus pandai dalam mencintai. Kita harus selalu ingat bahwa hanya Allah-lah yang pantas dicintai dengan sebesar – besarnya. Bukankah hanya sayang kepada Allah yang tidak akan bertepuk sebelah tangan? Mencintai Allah dan Rasulullah tidak hanya membuat hati kita lebih tentram tapi juga menuntun langkah kita menuju surga dan bertemu dengan Allah dan Rasulullah. Ya Allah, sungguh kekuasaanMu meliputi segala hal. Sungguh, Engkaulah yang Maha membolak – balikkan perasaan hambaMu.


Aku berlindung dari segala hal yang berlebih – lebihan. Dari semua hal yang terjadi padaku, pasti Engkau punya alasan dan tujuan yang baik yang ingin Engkau tunjukkan padaku. Bukankah setiap orang memiliki ujiannya masing – masing. Dan ujian Allah tidak pernah melampaui batas kemampuan hambanya. Semua yang terjadi agar terangkat derajat kita. Bukankah Allah Maha Adil dan Hakim yang terbaik. Dia juga Maha Penyayang dari para penyayang. Aku yakin suatu saat nanti aku akan tersenyum melihat jalan yang telah aku lewati. Aku akan tersenyum karena saat hal yang aku inginkan tidak terjadi sesungguhnya Allah sedang menyelamatkanku. Aku merasa masih jauh dari hamba yang baik untukMu ya Rabb. Aku malu ketika Allah mengabulkan doaku dan mencukupi segala macam kebutuhanku meskipun aku tak pernah memintanya padahal ibadahku cacat dan aku belum bisa menjadi hambaNya yang cukup baik.

Allah menyayangiku tanpa syarat seperti tidak peduli berapapun dosa yang telah kulakukan padaNya. Allah selalu sempurna mencintaiku meskipun aku tak sempurna menscintaiNya. Terimakasih ya Allah. Izinkan aku untuk selalu memperbaiki diri. Bukankah Allah menyukai orang – orang yang bertaubat dan membersihkan diri? Ampuni aku dengan semua kelemahan dan kebodohanku ya Allah. Selalu berprasangka baik lah pada Allah dan pada semua orang. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan kita (manusia) tidak mengetahui.

Kini, aku tidak lagi berharap padanya, satu – satunya yang aku harapkan hanya ridho dariNya. Memang aku sering sekali rindu akan kebersamaan dengannya, tapi aku hanya bisa berdoa agar kita semua diberikan yang terbaik menurutNya, diampuni segala dosa dan mendapatkan perlindunganNya. Aku berdoa agar aku tidak melakukan hal yang menyakitkan seperti ini pada orang lain, aku juga tidak ingin orang lain merasakan hal yang sama. Aku tidak lagi berdoa agar Allah menghapus rasa sayangku padanya. Karena aku tahu Allah-lah yang menganugerahi semua rasa yang ada pada hatiku. Biarlah rasa sayang ini menjadi urusanku dengan Allah. Biarlah Allah menjadi pengendali setiap rasa dihatiku. Biarlah rasa sayang ini menjadi ladang kesabaranku, pembelajaranku tentang keikhlasan dan proses pendewasaanku. Memang, sesekali hatiku akan kembali sakit dan kembali terasa sesak. Tapi aku bersyukur karena semua rasa itu akan lebih menguatkanku dan membuatku lebih dekat lagi dan lagi denganNya.

Aku serahkan segala rasa yang ada dihatiku kepada Allah. Aku asyik berdoa dan berdekat – dekatan dengan Allah karena aku bisa merasakan dan memperhatikan bagaimana rasa sakitku mereda karenaNya. Allah is the best healing ever! Aku melabuhkan hatiku satu – satunya hanya kepadaNya Dzat Sang Pemilik hati. Saat aku berusaha mendekatiNya dengan tertatih – tatih, aku bisa merasakan Dia selalu membantu mengangkat tubuhku setiap aku jatuh, menyemangatiku setiap aku mulai merasa lelah, menuntunku sejak pertama kali aku mulai melangkahkan kakiku. Dan aku tahu Dia sangat menyayangiku dan selalu ada untukku. Dia tidak pernah mengacuhkanku meskipun aku sering mengacuhkanNya berkali – kali. Bukankah Allah telah bersabda pada Q.S Al- Insyirah bahwa setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan? Cukuplah Allah yang menjadi penolong kami dan Dialah sebaik baik pelindung. Aku percaya dengan kekuatan doa. Bukankah sejak zaman nabi doalah yang menjadikan umat muslim kuat hingga sekarang?

Doa mendekatkan yang jauh. Doa menguatkan yang lemah. Doa mengembalikan harapan setelah keputus – asaan. Doa adalah jawaban dari permasalahan hidup. Bahwa orang yang paling tenang adalah orang yang percaya bahwa tidak ada satupun yang terjadi tanpa seijin Allah. Saat musibah datang kepada kita hingga kita tidak tahu harus berbuat apa maka kembalilah pada Al-Quran. Bukankah Allah telah berfirman didalamnya bahwa cukuplah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Bersabarlah dan jangan tinggalkan sholat. Adukan setiap keluh kesah kita padaNya. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Kita meninggalkan sesuatu karena kita meyakini ada ganti yang lebih baik. Apalagi dalam hal pasangan hidup. Allah menjamin dan itu cukup. Wahai hati, kumohon kau untuk bersabar agar kita mengikuti cara yang Dia kehendaki, InsyaAllah kita akan mendapatkan yang terbaik. Wahai hati, tolong jangan memberontak. Gantungkanlah harapanmu hanya pada Allah agar kau tak meraung kesempitan. Percayalah, Allah mendengar semua doa – doa kita. Allah pasti mengabulkan yang terbaik untuk kita. Jika pilihan kita tidak dikabulkan olehNya maka kita seharusnya bisa lebih bersyukur karena kita akan mendapatkan pilihanNya. Dan pilihanNya lah yang selalu tepat dan terbaik. Iya memang kita punya rencana, kau punya rencana bahkan dia juga pasti punya rencana. Tetapi, Allah juga punya rencana yang TERBAIK.

Iya kita mungkin memiliki bayangan setahun dua tahun akan seperti apa hidup kita dengan apa yang menjadi pilihan kita. Tapi, setelah itu? Hanya Allah sajalah yang tahu hidup kita akan seperti apa, Allah yang tahu apa kebutuhan hidup kita dimasa mendatang. Allah jauh lebih tahu seperti apa hidup kita dalam masa yang sangat lama. Bahkan hanya Allah kan yang tahu kapan umur kita berakhir di dunia ini? Jadi, percayalah sama Allah. Dia menyayangi kita, Dia Maha Pemberi yang terbaik. Mintalah padaNya yang terbaik, Allah pasti akan memberikannya, mengabulkan satu – persatu doamu pada keadaan yang tepat, waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan untuk alasan yang tepat dengan caraNya yang Maha Luas dan pasti indah. Percayakan? Bersabarlah sedikit lagi. Bukankah tidak ada penantian yang sia – sia dijalanNya? Bukankah setiap kesabaran akan berbuah manis? Bukankah janji Allah pasti benar dan hanya Allah-lah yang Maha Menepati Janji? Bukankah kita diajarkan oleh langit tentang arti kesabaran bahwa ia luas dan tak terbatas? MasyaaAllah. Jadi, bersabarlah wahai hati. Penuhi hatimu dengan hal – hal baik sehingga hal buruk sama sekali tidak bisa menjadi pengisi ruang sekecil apapun dihatimu.

Banyak hal yang terjadi padaku yang lebih tidak bisa aku ungkapkan dengan kata – kata. Aku sering tercengang dengan kekuasaan Allah yang begitu luas. Dia- lah Dzat yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Terimakasih Allah telah membukakan hati, mata, telinga dan pikiranku. Terimakasih kepada semuanya karena kalianlah aku berani menjemput hidayahku. Mari kita bersama – sama mendekatkan diri pada Dzat yang telah menciptakan kita. Mari Labuhkan hati kita satu – satunya hanya kepada Dzat Sang Maha Pemilik Hati. Bukalah matamu, lihatlah didepan matamu sesungguhnya kuasa Allah sangatlah luas dan indah. Bukalah telingamu, disekitarmu ada suara yang hanya bisa kau dengarkan dengan keyakinan hati. Dan bukalah hatimu, agar kau bisa merasakan nikmat kuasanya yang begitu indah dan kau akan tercengang betapa sayangnya Allah pada hambaNya. Biarlah hatimu bergetar karena melihat, mendengar dan merasakan kekuasaanNya. Apalah daya kita di dunia ini tanpa pertolonganNya. Kita lemah tanpaNya. Kita tidak mempunyai apapun tanpa kasih sayangNya. Sungguh apalah arti memiliki? Ketika diri kita sendiri pun bukanlah milik kita. Masih pantaskah kita sombong, angkuh dan tidak mau berdoa kepadaNya Dzat Yang Memiliki segala yang dibumi maupun dilangit? Dzat yang Memiliki kekuasaan yang sangat luas.

Semoga cerita ini semakin memantapkan hati kita untuk tetap istiqomah berada di jalanNya. Sama sekali tidak ada niat menggurui, kita sama – sama belajar. Hadirilah majlis – majlis yang mendatangkan manfaat dan semakin memperkuat iman kita. Perbanyak persahabatan yang baik dan tulus, yang mengajak kita ke tempat yang baik dan membuat kita lebih ringan untuk berbuat kebaikan. Berkumpullah dengan orang – orang yang saleh agar kita senantiasa istiqomah dijalanNya. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari setiap hal yang terjadi pada hidup kita. Saat kita mendapatkan masalah yang berat, cobalah untuk jangan langsung mencari solusi. Tetapi, mohonlah ampunanNya karena bisa jadi ujian yang berat datang karena dosa – dosa kita. Ingatlah bahwa kematian tidak menunggu kita bertaubat. Kematian tidak kenal waktu, usia dan amal hambaNya. Dan kematian itu pasti terjadi pada setiap umatNya yang bernyawa. Sudah siapkah kita berhadapan dengan sakitnya sakaratul maut? Apa yang akan kita katakan pada para malaikat nanti? Bisakah kita menjadi hamba terpilih yang dapat bertemu dengan Allah dan Rasulullah? Mari kita persiapkan diri. Jangan kotori cerita hidup kita dengan hal yang penuh dosa. Bersihkan diri! Sesungguhnya Allah mencintai orang bertaubat dan orang – orang yang membersihkan diri. Semoga kelak kita semua bisa bertemu di surga Allah nantinya. 

Sahabatku, kini kutahu apa maksud dari semua perkataanmu tentang IBADAH, WAKTU dan MENCINTAI-Nya. Walaupun terlambat kupahami tapi aku bersyukur Allah masih memberikanku kesempatan untuk belajar dan memuhasabah diriku. Selama ini aku banyak habiskan waktuku hanya untuk mendapatkan perhatianmu saja bukan perhatian dari-Nya. Ku tahu kau bukan tempatku bersandar tapi hanya Allah lah satu-satunya tempatku bersandar. Tak kusesali perpisahan ini lagi, karen ku tahu kau inginkan yang terbaik dalam hidupku dan dalam Penghambaanku. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik. AAMIIN YA RABBAL’ALAMIN.

#UkhuwahToJannah
#Uhibbuk Fillah

Teruntuk : Sahabatku yang selalu menjadi pedang buatku, semoga kita bertemu di Jannah-Nya
- DESA ASRI -