Minggu, 12 November 2017

Tentang Kalian Zaa-Zee-Anzha


Alhamdulillahirabbila'lamin, rasa syukur yang tak henti saya ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata'ala karenaNya lah saya dititipkan amanah 3 orang putri yang sempurna lahiriahnya. Amanah ini tentunya akan saya jaga selalu sampai nantinya kami ditemukan dan berkumpul di JannahNya. Amanah yang tentunya akan membutuhkan tenaga ekstra karena betapa menyeramkannya dunia sekarang dimana kekerasan terhadap anak semakin menjadi seperti amuba yang selalu membelah diri. Anak yang pertama saya beri nama Filza Ayu Putri Deanda dan saya senang memanggilnya Kakak Zaa, ada juga yang memanggilnya Zaza. Kakak Zaa dilahirkan pada tanggal 22 September 2011 dan sekarang usianya sudah 6 tahun. Saat tahun ajaran tahun baru kemarin ( Juli 2017 ) abinya coba mendaftarkan dia sekolah, saat itu usianya baru 5 tahun 10 bulan tetapi ditolak karena usia belum cukup. Sekarang sudah berbeda jamannya kalau mau sekolah. Zaman saya dulu kecil, cukup dengan salah satu tangan memegang telinga ( kalau menggunakan tangan kanan berarti telinga kiri yang dipegang ). Kalau sampai berarti sudah boleh sekolah bagitu sebaliknya. Tentunya Kakak Zaa saat itu sedih dan diapun tidak mau lagi kembali ke TK katanya sudah bosan menggambar melulu, kakak maunya membaca. Jadinya sekarang kakak dirumah saja bersama umi dan adik-adiknya namun sesekali saya yang mengajarinya baca dan tulis serta mengaji. Alhamdulillah kakak tidak menuntut yang aneh-aneh dan selalu menurut apa yang saya katakan. Kakak Zaa punya hobi menggambar dan mewarnai, ditambah satu hobinya yang berbeda terbalik denganku yaitu berdandan. Entah siapa yang diikutnya tapi dia sangat senang sekali sampai-sampai dia mendownload gamenya juga di androidnya. Kak Zaa sangat perhatian dengan keluarga dan saudara-saudaranya walaupun usianya masih terbilang kecil. 

Pernah saya meneteskan air mata, saat saya terbaring sakir selama 6 bulan karena mengalami hyper emesis saat mengandung anak ke tiga, Kak Zaa lah yang merawat saya mulai dari saya bangun tidur sampai tidur kembali, Tidak pernah dia meninggalkan saya di kamar sendirian karena saya tidak bisa bangun sama sekali. Dia telaten marawat saya, mulai dari membawakan sarapan, buatkan teh hangat, menyiapkan tempat untuk muntah saya dan membuangnya. Kalau badan saya panas dia cepat mengompres dahi saya walau saat itu bantal menjadi basah karea kompresannya terlalu basah. Tapi sungguh saya sangat bangga padanya dan bersyukur karena ada keperdulian dalam dirinya. Umi berharap kakak seterusnya begitu ya.

Anak yang kedua bernama Zivara Assyifa Putri Deanda dan saya memanggilnya Adek Zee. Zee dilahirkan pada tanggal 02 Maret 2013 beda 1,5 tahun usianya dengan Kakak Zaa. Saat usianya 3 tahun dia sudah bisa berenang, karena abinya seorang pelatih renang jadi anaknya harus bisa berenang dan memang Zee suk ikut abinya ke kolam renang dan itu hampir tiap hari. Zee di rumah paling jagoan. Karena bisa menangiskan kakaknya bahkan sepupu-sepupunya. Zee paling cepat hapalan Qur'annya dibanding kakaknya dan paling fasih pengucapannya di usianya yang baru 4 tahun. Hobinya selain berenang, Zee suka bernyanyi dan dengerin musik ( seoertinya bakat bermusik saya tertular di Zee ). Bangun tidur paling awal dan paling malam juga kalau tidur. Zee sangat dekat dengan abinya. Kemanapun abinya pergi dia mau ikut. Tapi sekarang karena sydah merasakan kulitnya hitam akibat berenang terus dan ikut abinya, Zee lebih memilih tinggal di rumah bersama saya. Apalagi sekarang sudah ada adek bayi, makin malas dia mau kemana-kemana takut adiknya di ambil orang katanya. Zee orangnya bawel. Selalu mau tahu dan banyak bertanya. Alhamdulilah dibalik kebawelannya itu banyak juga ilmu pengetahuan yang ia dapat. 

Anak yang ketiga bernama Khanza Nabila Putri Deanda dan dipanggil Anzha. Dilahirkan pada tanggal 14 Juli 2017 dan baru berusia hampir 4 bulan. Wajahnya sangat mirip sekali dengan Kakak Zee waktu bayi seperti kembar. Anzha sangat spesial karena dia yang mendapatkan ASI eklusif berbeda dengan kedua kakaknya yang sedari lahir sudah minum susu formula karena ASI saya tidak keluar. Alhamdulillah sekarang mengalir dengan deras. Momen yang sangat indah adalah saat saya beradu pandang dengan Anzha saat memberikan ASI. Rasanya gimana gitu, deg...deg an hati saya. MasyaAllah, maha besar Allah dengan segala PenciptaanNya. Adek Anzha hari ini sudah bisa tengkurap sendiri. 3 hari ia terus mencoba dan taaaraaaa....hari ini ( 12112017 ) Adek Anzha telah berhasil dengan sempurna tengkurapnya. Usia 3 bulan kemarin doyan isapin jarinya bukan 1 atau 2 jari tapi kesepuluh jarinya. Yang pintar ya nak, sehat selalu dan jadi anak yang soleha. Aamiin


1 komentar:

  1. Anak adalah anugrah dan amanah yang Allah titipkan. Merawat dan mendidiknya dengan baik serta menjadi panutan untuk mereka agar kelah menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan berakhlakul karimah. InsyaAllah

    BalasHapus