Sabtu, 16 Desember 2017

Playing Musik

22.48 0 Comments

Indonesia Bisa " For Save Our Children "
Lirik dan Nada : Desy KHA

Ketika Aku Diam
Dan Kau pun Diam Membisu
Tak banyak yang berubah
Bahkan semakin parah
Tentunya Kita Tak Mau Ini Terjadi
Mari Bersama Selamatkan Anak Negeri

Haruskah kita melupakan 
Mereka generasi yg gemilang
Jauhkan dari kekerasan karena mereka punya masa depan
Untuk Indonesia

RAP : 
Jangan Kau Sentuh Dia Untuk Puas kan Nafsumu
Jangan kau eksploitasi dia untuk kaya kan hidupmu
Jangan kau siksa dia untuk luapkan emosimu
Sayangi dia dengan semua rasa cintamu
Lindungi dia dengan semua kekuatanmu
Indonesia bisa...for save our children



Tugas dari coach Beni Sulastiyo sudah dari kemarin dibaca namun baru sempat dikerjakan hari ini. Mengurus 3 blog yang sudah menjadi komitmen untuk selalu produktif mengisinya menjadikan pribadi ini harus tetap mencari ide-ide dan up date dalam setiap kesempatan termasuk mengerjakan PR ini. Objek yang ku pilih dalam tulisan kali ini adalah sebuah gitar akuistik yang kubeli setahun yang lalu milik keponakanku karena yang punya kuliah di Jogja dan gitarnya nganggur padahal baru saja dibelikan abahnya hadiah ulang tahun. Pasti sahabat semua sudah tahu Gitar kan ? Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis yaitu akustik dan elektrik. Nah Gitar yang saya miliki saat ini adalah Gitar akuistik berwarna agak kecoklatan. Gitar akustik adalah jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari getaran senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Bentuk gitar akuistik yang saya miliki agak besar sebenarnya standar sih untuk dimainkan, tapi saya suka dengan ukuran yang agak lebih kecil mungkin cocok untuk perempuan. Bukan kecil seperti gitar ukelele itu ya.GItar ada bagian-bagiannya antara lain : 

1. "Headstock" (kepala) (1) 
Foto Desy Khairani Adnan.2. "Nut" (2)
3. Alat Pemutar (3)
4. Frets (4)
5. "Neck" (Leher) (7)
6. Heel (Penghubung) (8)
7. Badan Gitar (9)
8. "Bridge" (12)
9. Bagian Belakang (14)
10. "Soundboard" (Bagian Penghasil Suara / kotak resonansi) (15)
11. Bagian Sisi (Samping) (16)
12. Lubang suara (17)
13. Senar (18)
14. "Saddle" (19)
15. "Fretboard" (Fingerboard) 




Beli gitar emang bisa mainnya ? Saya memiliki hobi bermain musik. Drum, keyboard, Gitar adalah alat musik standar yang saya bisa. Bisa ya bukan mahir loh. Selain alat-alat musik itu, alat2 perkusi saya juga suka dan bisa mainkan seperti zimbe, kompang, bongo, dan kawan-kawannya itu. Namun gitar yang paling sering saya mainkan. Selain karena suka dan bisa menghibur diri sendiri, gitar ini saya gunakan sebagai alat yang memudahkan saya untuk mengarang lagu. Yuuupz....mengarang lagu. Bukan lagu mencla mencle apa lagi lagu-lagu alai ya. Lagunya spesial banget tentang kemanusian, lingkungan, nasyid dan masalah-masalah sosial serta motivasi. Lagu-lagu ini yang saya pakai untuk kampanye-kampanye dengan sasarannya adalah anak-anak muda dengan istilah keren yang saya gunakan adalah "musical campaign".Sebelum memilih musical campaign, 3 tahun saya membina dan melatih anak-anak SMA Mujahidin Nasyid sampai mereka berprestai tidak hanya di lokal tapi sampai ke tingkat nasional. Saya bermain gitar sejak kelas 4 SD, belajar dari tetangga temannya kakak yang sering kumpul di rumah. Bakat ini didapat dari almarhum ayah yang memang seorang musisi juga jaman dulunya. Sewaktu SMA suka sekali ikut-ikutan festival-festival sampai musik kampus tapi gak main gitar mainnya keyboard. Bermain gitar memang banyak pengorbanannya antara lain, jari-jari jadi pada lecet saat awal-awal belajar, setelah lecet jari menjadi agak sedikit keras pada bagian permukaan ujungnya karena terkena gesekan snar-snar gitar dan memegang kerasnya kayu saat kita jepitkan tangan kita seperti posisi mencekik karena harus menahan tangkai gitar saat dimainkan. Lama kelamaan jadinye bisa keram. Tapi itu sebulan dua bulanlah. Setelah pandai dan terbiasa jari-jaripun ikut menyesuaikan alias udah kebal kena senar-senar itu. Senar yang ada di gitar melodi ada 6 jadi kelincahan jari-jari saaat bermain juga sangat mendukung indahnya permainan. Tapi saya gak mahir ya hanya bisa. Belajarnya mesti sabar dan tidak boleh pake emosi. Kalau mau main pake emosi milihnya drum aja biar bisa puas-puasin nabuh drumnya.


Jumat, 15 Desember 2017

Aku Tanpa Kalian !

07.50 0 Comments

Hari ini tidak sama seperti hari-hari biasanya. Selain bercuaca mendung, hari ini juga merupakan hari dimana hatiku juga merasa mendung. Kenapa ? Karena hari ini dan 10 hari ke depan saya dan si bontot Anzha akan ditinggal oleh Kak Zaa, Kak Zee dan Abi ke Jakarta. Abi dapat tugas dari Pontianak Swimming Club (PSC) untuk mendampingi 7 orang atlit mengikuti kejuaraan Indonesia Open Aquatic Championship 2017 di Jakarta. Waktu yang cukup lama untuk kami semua berpisah. Bagiku, tanpa mereka seperti makan sayur tanpa garam, jiaaah bahasanya ya. Iya beneran tawar setawar-tawarnya. Baby Anzha pasti merasakan hal yang sama seperti Uminya ini. Karena setiap hari, mereka bertiga ( Zaa,Zee, Anzha ) selalu bersenda gurau. Walaupun Anzha baru berusia 4 bulan ne tapi dia sangat agresif saat bermain sama kakak-kakaknya. Selalu bisa menunjukkan ekspresinya kepada kakak-kakak mereka. Sekarang ini khan Anzha lagi seneng-senengnya tengkurap jadi usaha dia untuk tengkurap kadang menjadi bahan tertawaan kakak-kakaknya itu.  Apalagi Zee yang super duper bawel dan iseng suka jahilin orang bahkan kakak Zaa nya pun kadang menangis dengan semua tingkah polanya. 

Kegiatan-kegiatan ini yang akan selalu aku rindukan saat jauh dari kalian...

Pagi Hari Yang Menyenangkan

Alarm di HPku biasanya berbunyi sampai 3 kali. Jam 01.30 biasanya dipakai buat berdua-duan denganNya, bunyi lagi jam 04.15 siap-siap untuk bangun sholat subuh, beres-beres dan nungguin Abi berangkat ke kantor. Bunyi yang terakhir adalah jam 06.00 ini waktunya Zee bangun. Oh ya, Anzha biasanya bangun bareng dengan uminya. Jam 04.15 Anzha dah melek. Kadang kalau uminya belom melek tangannya kadang menggapai wajahku untuk membangunkan. Anzha baru berusia 4 bulan. Bayi umur-umur segini biasanya memang bangun lebih awal ya. Balik lagi ke Zee. Zee setiap hari memang bangunnya lebih awal dari kakaknya Zaa. "Umi...abi dah pergi ke ?"  begitulah setiap hari pertanyaannya kalau bangun tidur. Setelah itu hidupkan TV cari chanel yang banyak kartunnye trus nontonlah dia. Sambil nonton kadang Zee request sesuatu kepadaku. " Umi ..adek mau minum milo hangat boleh dak adek minta tolong buatkan ?" kalau dak pun dia request "Umi, adek mau makan telur omlet dikasi bawang bombai". Aku pun dengan senang hati memenuhi permintaannya itu. Setelah semua telah kupenuhi, selanjutnya adalah keinginan dia untuk bermain sama Anzha. "Umi pergilah ke warung buat belanja, biar adek yang jaga Anzha " begitu katanya. " Adek sama kakak Zaa mau dimasakin apa hari ini ?" Tanyaku. " Adek mau sayur bayam mi sama ikan ". Zaa dan Zee memang suka sekali sayur bayam, Mungkin karena lembut kali ya. " Adek yakin bisa jagain dek Anzha ?". " Iya mi bisa, kalau Anzha nangis kan ada nenek sama tante ". Akhirnya aku pun pergi ke warung untuk berbelanja. Warungnya tidak jauh sih, paling 150 M dari rumah. Aku pun bergegas dan tak berlehe-lehe di warung ngikutin ibu-ibu yang lain pada bersenda gurau. Selain karena tidak terlalu akrab juga karena takut Anzha nangis saat ditinggalkan. Saat sampai rumah, rupanya Kakak Zaa juga sudah bangun. Bermainlah mereka bertiga dan saling bersenda gurau. Zee saat ini berusia 4 tahun dan Zaa berusia 6 tahun. Akupun langsung menyimpan belanjaan di kulkas karena mau mandikan Anzha dulu. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Anzha sudah mandi juga sudah kuberi ASI, saatnya untuk menidurkannya kembali karena tadi kan bangunnya jam 04.15 sama denganku. Anzha kalau pagi begini tidurnya dalam buai. Tak cukup lama mengayunnya sambil didengarkan murottal surah Ar Rahman Anzha pun tertidur pulas. Surah Ar Rahman sepertinya Surah yang Anzha suka. Kenapa suka ? Entah kenapa kalau mau tidur dan didengarkan ini tidak pakai banyak ini itu atau aku harus nyanyi sampe satu album lagunya anak-anak Anzha langung tidur aja. 

Waktunya Memasak

Memasak sebenarnya adalah hobiku. Saat bekerja pada salah satu organisasi masyarakat berskala nasioanal, hobi ini aku tinggalkan karena tidak ada waktu untuk melakukannya. Tapi sekarang, alhamdulillah sudah resign dan bisa kembali memasak. Sebelum memasak aku menawarkan terlebih dahulu kepada kedua malaikat kecilku ini Zaa dan Zee, mau mandi sekarang apa mau bantuin umi memasak ? Jawab mereka kompak dan bisa kutebak pasti bantuin umi memasak. " Masak miiii" jawab mereka. Aku senang sekali melibatkan mereka dalam setiap aktivitas rumah yang kukerjakan. Selain untuk mengajarkan mereka tentang nama sayur-sayuran dan bumbu masak, aku juga ingin mereka belajar saling perduli dan bekerja sama. Nah loh...dimana pembelajarannya ? Ada kok. Buktinya saat aku mulai mengambil ikan untuk disiangi dan dibersihkan Zee menawarkan dirinya untuk menyiangi sayur bayam favoritnya itu. Emang masih salah sih dia menyiangi bayam tersebut, tapi aku tidak melihat ke situ. Aku lebih melihat bagaimana dia bisa mengambil peran dalam memasak ini. Dia mau belajar walaupun saking lamanya menyiyangi akhirnya dia bosan dan mulai mengambil pekerjaan yang lainnya seperti mengupas bawang bahkan mengambilkanku air hujan dalam tempayan untuk membilas sayuran dan untuk memasak. Semua pekerjaannya dalam pengawasanku jangan khawatir. Mulutku tak berhenti-berhenti mengingatkan, dek...hati-hati ya. Bagaimana dengan kakaknya Zaa ? Zaa tugasnya adalah mengayun Anzha. Kadang dia juga membantuku menumbuk bumbu-bumbu untuk sayur bayam yang akan dimasak. 3 siung bawang merah dan 1 siung bawang putih dikasi ikan teri sedikit atau kalau tidak ada ikan teri dikasi terasi, dia sudah mengerti begitulah cara memasak sayur bayam versiku. Nanti kalau sudah masak baru dikasi bawang goreng, hmmmm maknyuus kata mereka. Berantankan di dapur itu pasti, air yang tumpah disana sini itu juga pasti. Sampah bekas nyiang sayur bayam berhamburan itu juga benar. Tapi...aku dan mereka bahagia. Dan ini hampir tiap pagi kami bertiga lakukan. Setelah memasak ada lagi pekerjaan terberatku, Apa itu ???

Mandi Pagi Yang Penuh Haru Biru

Menyuruh mereka berdua mandi adalah pekerjaan yang paling berat. Kenapa ? Karena banyak negosiasinya. Aku sebagai orang tua mesti sabar untuk ini. Zaa dan Zee sebenarnya tidak takut dengan air ataupun malas mandi. Tapi mereka ini, gara-gara abang sepupunya membunyikan dan menakut-nakuti mereka dengan suara hantu yang ada di HP itu, mereka jadi ketakutan kalau disuruh mandi. Mereka mau mandi kalau aku temankan. Bukannya tidak mau, tapi Anzha udah keburu bangun dan pasti mau mimik ASI.  Disinilah akhirnya negosiasi itu terjadi dan perlu dicatat ini terjadi setiap pagi. Bahasa negosiasinya tetap sama tapi tetap aja mereka ngajak berdebat dulu. " Umi yang kawankan mandi ye " kata Kakak Zaa. " Nah mi, adek udah ambilkan handuk, tapi umi kawankan ye " adek Zee nambahin. " Gimana umi mau nemankan, tuh lihat sendiri adek Anzha udah bangun, ya udah mandi jak berdua tuh kan saling teman menemankan " kataku dak mau kalah. " Dak ah mi, pokoknye mau umi yang kawankan, kakak sama adek ne takut mandi sendiri ", " Loh kan dak mandi sendiri, kakak sama adek mandinya bareng ya umi mau kasi Anzha mimik dulu ". " Yaaaa umi, kalau gitu mandinya tunggu umi udah selesai kasi Anzha ASI ya" pujuk kakak Zaa yang diiyakan juga sama adek Zee. " Yaaa, kakak,,,adek,,,,kalau nunggu Anzha selesai mimik lama lah jadinye, emangnya kakak sama adek tuh dak gerah ?"tanyaku, Dijawab mereka dengan kompak " dak kok mi".Ngejleeeeeb. huuft apalagi ne yg bisa merayu mereka untuk mandi. "Udah ah umi mau kasi Anzha mimik dulu ya ". Aku pun langsung masuk kamar meninggalkan mereka, dan ternyata mereka berdua mengikuti dibelakang. Aku pun memberikan Anzha ASI sambil masih membujuk mereka untuk mandi. "Kakak sama Adek kenapa sih takut, kan dak ada apa-apa ". " Dak ah mi seram dengar suara hantu yg di HP bang teh tuh kata dek Zee". " Adek sama kakak kan sholat dan mengaji khan ? Hantu itu tidak ada, yang ada hanya syetan dan Iblis. Syetan dan Iblis takut dengan orang yang menunaikan sholat dan membaca al Qur'an " kataku. Kakak Zaa dan Adek Zee emang belum bisa baca al Qur'an, ngajinya baru tahu kenal-kenal huruf hijaiyah. Tapi mereka rajin hapalan. Walaupun sholatnya kadang belum benar tapi mereka semangat untuk menunaikannya. Jadi kubiarkanlah mereka untuk berlatih, Minimial suka melakukannya aja dulu baru sedikit demi sedikit diajarkan ngaji dan sholatnya yang benar. itulah kata-kata pamungkas yang bisa membujuk mereka untuk mandi tanpa harus aku temanin, Lucunya lagi, hal ini tiap hari terjadi, Dan akupun harus tiap hari mengeluarkan kata-kata pamungkas ini. Selesailah urusan menyuruh mandi. Haru biru terjadi sebenanrnya saat proses mandi ini. Kenapa ? Karena saat mandi mereka selalu :

1. Rebutan gayung mandi, walaupun sudah kubelikan satu-satu untuk mereka tetap aja rebutan. Alhasil adek Zee yang selalu menangis di kamar mandi
2. Rebutan sabun mandi, emang sih sabun mandi hanya satu buat penghematan, karena mereka berdua kalau mandi suka mandi salju, sabun mandi direndam dalam air sampai banyak busanya terus mereka mainkan, Kalaupun dak, sabun mandi dipakai adek Zee buat cuci pakaian dia.
3. Senggolan badan. Yang pasti nangis adek Zee. Badan kakak Zaa tuh kan besar dan tinggi kalau untuk anak seumurannya. Jadi kalau mandi berdua badan dia sering tersenggol adiknya jadi kadang adiknya agak sedikit ngambang dibuatnya, nangislah Zee.
4. Kesiram air. Kalau di kamar mandi emang adik Zee yang paling sensitif. Kesenggol badan nangis, dan ini juga kesiram air nangis. Pas kakanya nyiramin badannya untuk mandi al hasil kena lah adiknya itu. 
5. Nenggelamin sabun mandi ataupun pasti gigi dalam bak mandi. Ini yang heboh mereka berdua. Cepat-cepat teriak. Umiiiii sabun jatuh atau odol jatuuuh....ku jawab saja, ya udah dak usah mandi pake sabun dan gosok giginya dak usah pakai odol. 
6. Gayung adek kejauhan dari permukaan air di Bak mandi, Umiii ambilkan gayung kakak dak mau bantukan adek ngambilkannya. Sambil mewek

Itulah kehebohan saat mereka mandi. Dan akupun juga terik urat leher untuk nenangin mereka berdua supaya tidak berantem melulu di kamar mandi apalagi sampai haru biru seperti itu.  Tapi aku senang dan menikmatin semua ini sebagai seorang ibu untuk mereka.
Urusan mandi kelar sampai ke proses mengenakan pakainpun kelar tapi tetap ada drama-dramanya gitu. Walaupun mereka sudah menggunakan pakaiannya sendiri namun ada aja yang membuatku kalut, Ya yang dak matchinglah antara atasan dan bawahannya, pemilihan pakaiain yang Tidak cocoklah. Cuaca panas kadang mereka memilih baju yang panjang-panjang. Cuaca dingin pilih baju yang berlengan pendek. Hmmm ada-ada aja mereka. Aku memang sengaja tidak melayani mereka saat berpakaian, Biar punya tanggung jawab juga untuk mengurus dirinya sendiri. Paling sesekali bantu menyiapkan pakainnya saja. Mandi selesai, saatnya leyeh-leyeh, Anzha sudah selesai mimik, Zaa dan Zee sudah selesai mandi juga. waktu menunjukkan sudah pukul 10.Tapi mereka berdua belum juga mau makan. Biasanya makannya entar jam 1 an nunggu abinya pulang jadi bareng-bareng sambil pamer kalau mereka yang masak. Dasar anak-anak. Jadi aku memilih menonton TV saja, Zaa dan Zee main games ataupun buka youtube nonton ria ricis main squisi sambil sesekali teriak " Mi,,,,nanti kalau umi ada uang belikan squisi seperti ini ya "

Makan Siang Bersama Abi                    


Ok clear, masak dah selesai sekarang waktunya nungguin adzan dzuhur dan nungguin abi pulang. Kakak...adek,,,sholat yuuuk ajakku pada mereka. " Iya umi " jawab kak Zaa. "Umi,,,,adek udah wudhu ya tadi waktu mandi"kata Zee. Beneran adek udah wudhu ? tanyaku. "Iya Umi bener.. kan tadi adek mandi, basah semua badan adek," jelas Zee. " Mandi dan Wudhu itu dak sama adek, Wudhu itu ada aturannya, seperti yang pernah umi ajarkan tuh..." jelasku lagi.  "iyelah mi..." jawab Zee sambil ke kamar mandi untuk berwudhu diikuti oleh Kak Zaa. Mereka berdua kalau lagi rajin sholatnya di Mesjid depan rumah, tapi kalau lagi malas sholat di rumah bersamaku. Selesai sholat kami bertiga kompakan di kamar sambil nonton TV dan ngobrol-ngobrol seru sampai abi pulang. Adeeeeek......begitulah suara abi saat sudah sampai di rumah dan mendekati kamar dengan suara yang dikerasin supaya kami mendengarnya terutama Zee. Biasanya dari kamar sudah terdengar suara motor abi datang dan Zee bergegas keluar menyambut abinya terus langsung nanya " Abi dah lapar ? Mau Makan ? Adek ada masakkan abi sayur bayam sama goreng ikan, ikan apa mi namanya ?" sambil bertanya padaku, Abinya diam saja sambil mengajaknya masuk kamar. " Adek, abinya baru sampai masak langsung di tawarin makan ?" kataku. "Abi pasti dah lapar mi"ulangnya lagi. Aku pun memastikannya dengan menawarkan makan pada abi dan abi menjawab mau, Kembali aku mengajak anak-anak untuk membantuku. Kak Zaa tugasnya ambil piring dan sedok, Adek Zee tugasnya mengambil air minum dan gelas. Tugasku menyiapkan nasi, sayur dan lauk yang tadi sudah kami masak bersama. Kamipun ber-empat makan bersama. Makan bersama ini yang kadang juga membuatku rindu akan kebersamaan dengan mereka. Tidak setiap hari kami makan bersama. Karena abinya juga kalau sudah kelaparan makannya di luar. Tapi kalau kami bertiga, Aku, Zaa dan Zee pasti makan bersama. Saat makan kadang kami juga membahas sesuatu yang menarik, misalnya, adik Zee cerita sama abinya bagaimana tadi bantu umi memasak atau kadang dia membujuk abinya untuk meminta sesuatu yang diinginkannya, Kalau kak Zaa jarang ngomong kalau makan, dia sangat asyik menikmatin setiap gigitan makanannya, apalagi kalau makan ikan, dia sangat hati-hati untuk membuang tulang-tulang ikan yang dia santap. Oh ya, ikan kesukaan mereka adalah ikan gembung tapi yang ada telurnya. Telur ikan selalu menjadi rebutan mereka saat makan. Aku dan abi menjadi pendengar yang setia, kadang kami bertatapan sambil tersenyum melihat tingkah laku mereka yang kini sudah semakin besar dan cerdas. Kalau sudah selesai makan, kak Zaa yang cepat mangambil tulang-tulang ikan dan sisa ikan adiknya yang dak habis untuk diberikan ke kucing kesayangannya yaitu upin dan ipin. Adek zee membantu membawakan gelas-gelas yang kotor bekas kami makan tadi, selebihnya aku sendiri yang membereskan. 

Siang Yang Panas dan Menjelang Sore

Makan siang bareng udah, trus apa lagi ? Abinya istirahat, kadang tidur kadang juga tidak sambil memainkan gadgetnya menunggu jam 1 untuk turun ke kolam renang. Abi aktivitasnya selain mengajar di SD Mujahidin, sorenya abi menjadi pelatih renang di Pontianak Swimming Club ( PSC ) dan nanti tiba kembali dirumah jam 7 malam. Aktivitas siangku dan anak-anak adalah tidur siang bersama mereka, sebenarnya aku hanya pura-pura tidur saja supaya mereka juga tidur. Karena kalau tidak begitu mereka maunya main terus apalagi sekarang yang dimainkan mereka adalah gadget jadi aku sangat berhati-hati dan membatasi mereka untuk ini. Aku adalah typical ibu yang demokratis. Begitu juga dengan kedua anakku. Saat aku melarang mereka melakukan sesuatu kusertai dengan alasan namun kuberi kesempatan untuk mereka berdiskusi denganku. Contohnya saja, saat aku melarang mereka untuk tidak bermain dengan binatang-binatang yang kadang dibelikan sama tantenya seperti anak ayam warna warni itu atau anak-anak ikan yang sepupunya tangkap dikolam depan rumah atau capung dan belalang yg mereka ikat dengan benang halus hanya untuk dipermainkan saja dan lucu-lucuan. Mereka pasti bertanya, kenapa dak boleh mi kan lucu ? Abang itu jak boleh ( tidak sebut nama ya, belum ijin soalnya ). Akupun menjelaskan, bahwa anak-anak ayam, anak ikan, capung ataupun belalang juga punya keluarga seperti kakak dan adek. Mau dak kalau kita dipisahkan tanyaku kepada mereka, Pasti dak mau kan apalagi kalau sampai anak-anak binatang yang kakak sama adek mainkan itu mati, kasihan kan. Lebih baik kita lepaskan saja biar mereka bisa kumpul dengan keluarganya. Penjelasanku ini kena di hati mereka. Kalau kakak dan adek bisa merawat dengan baik sih dak apa, tapi ini khan buat suka-suka jak jadi jangan pernah main kayak gitu ya. Semenjak itu kalau sepupu-seupunya mengajak mereka dak pernah mau malah mereka melaporkan kepadaku dan menyuruhku memarahi sepupu-sepupunya itu. Kalaupun terpaksa tidak tidur, mereka membantuku melipat pakaian atau nyabutin uban mak nengnya sampai masuk waktu Ashar mereka tetap ku ajak sholat walau kadang dapat penolakan dari mereka saking asyiknya bermain itu. Kalau mereka sudah menolak paling ku jawab, yang marah bukan umi kok tapi Allah, mendengar itu segera mereka ke kamar mandi dan berwudhu trus sholat bareng denganku.h Bukan bener wudhu dan sholatnya yang kunilai sekarang ini tapi kesadaran mereka akan kewajiban sholat itu yang ingin ku tanamkan sambil sedikit demi sedikit kuajarkan mereka yang benar. Menjelang sore negosiasi soal mandi terjadi lagi dan pemilihan pakaian juga. Aahhh anak-anak gemesin banget sih kalian, 

Malam Yang Hangat dan Menghangatkan

Taraaaaa.....tak terasa sudah malam aja ya. Aku Sholat magrib dirumah, anak-anak di mesjid. Dek Anzha aku letakkan di tempat tidur sambil kukatakan, Umi sholat dulu ya adek jangan nangis dan lihat umi sholat. Seakan mengerti perkataanku, setiap ruku dan sujud kulewati dengan nikmat tanpa mendengar suara rengekan atau tangisan Anzha. Ini artinya Anza sudah kenyang, karena sebelum sholat sudah ku beri ASI dulu. Anak-anak pulang dari mesjid dan langsung memelukku sambil cerita kalau kakak sama adek udah doakan umi sama abi. Adek sama kakak sholatnya dak gangguin orang dan bla..bla,,bla ngoceeeeh terus sampai aku selesai membereskan alat sholatku. Intinya mereka cerita kalau mereka sholatnya serius dak sambil main-main. Mereka baring cantik di tempat tidur dan main sama Anzha. Aku menyiapkan makan malam. Kadang goreng omlet kesukaan Zee dan Zaa.. Sepertinya menu telur tiap hari harus ada dirumah, Abi, Zaa dan Zee doyan makan telur. Selain itu Ayam goreng tepung seperti KFC juga dak boleh ketinggalan. Aku sendiri sukanya tahu dan tempe sama krupuk, heheh irit banget ya makannya. Tapi ini kesukaanku. Kalau sayur, semua sayur aku suka tanpa kecuali. Minumnya selain air putih adek suka minta dibuatkan Teh Es manis-manis buah katanya, Artinya jangan terlalu manis, karena Zaa dan Zee udah tahu tentang sakit Diabetes yang diakibatkan terlalu over mengkonsumsi yang manis-manis. Mereka tahu dariku juga pernah nonton di TV. Persiapan makan malam sudah kamipun menunggu abi pulang dan menunggu waktu isya. Dan makan malamnya setelah kami melaksanakan sholat Isya. 

Apa yang kami lakukan kalau malam sebelum tidur ? Aku tetap fokus bersama Anzha sambil nonton TV. Zaa sama Zee dan Abi buka gadget masing-masing. Zaa dan Zee gadgetnya barengan minjam punyaku. Udah tahu pasti nonton Youtubenya Ria Ricis main Squisi ataupan kalau dak main games buat kue atau jahit baju. Youtube kufilter agar konten-konten dewasa tidak mereka lihat. Ini perlu ya sahabat semua. Di dunia era digital seperti ini, kita sebagai orang tua juga harus pintar untuk memilih dan memilah mana tontonan yang baik dan tidak untuk buah hati kita. Kalau Abinya pasti lagi sibuk ngurusin renangnya itu. Jam 9 adalah waktu toleransi untukku pada Zaa dan Zee. Gadget kuambil alih, kalaupun mereka belum bisa tidur biasanya mereka becanda-becandaan atau ngajak aku ngomong. Apapun bisa dijadiin bahan omongan, sampai iklan di TV pun kadang menjadi topik omongan kami. Menjelang tidur, tidak lupa ada khas salam tidur kami. Apa khasnya ? Masing-masing dari kami akan membaca doa tidur dan di akhiri dengan mereka mengatakan, I LOVE UMI, I MISS U UMI Kami mencintai UMI KARENA ALLAH, Trus akan kujawab dengan hal yang sama. So Sweeeeet bangeet !!!

Ya Allah, pertemukakn dan kumpulkan kami di JannahMu, Doaku dalam hati. 

Latepost, 8 Desember 2017