Selasa, 24 April 2018

KISAH JUANG PEREMPUAN KITA ( MY FIRST BOOK )

21.26 0 Comments
KISAH JUANG PEREMPUAN KITA ( MY FIRST BOOK ) Habis Kopdar Terbitlah Buku begitulah impian dari kami semua yang tergabung dalam kelompok menulis asuhan dari coach Beni Sulastiyo.

Beberapa bulan, tahapan untuk menulis dan mengerjakan project bareng ini telah dilewati. Bunda Elyza Areif yang mengomandoin project bersama ini begitu sabar membimbing,mengarahkan, memfasilitasi segala prosesnya.
Kak Vivi Al-Hinduan II dan kak lim Merry yang begitu cermat dan detail dalam mengedit naskah, kak Aurellia Sanada yang juga ikut mengedit quote2 yang masuk, serta tentunya coach kami bung beni sulastiyo yang telah banyak menyediakan waktunya dan desain cover bukunya yang keren.
Inilah persembahan untuk Para Perempuan Yang begitu menginspirasi bagi para penulis " Kisah juang Perempuan Kita ".
My first Book tentunya di tahun ini dan mudah2an awal semangat untuk meneruskan perjuangan Kartini lewat pena.
Menulislah untukmu dan untuk generasi penerus agar perempuan dapat meninggalkan sejarah tanpa rekayasa.
Noted : model adalah para kontributor di Buku Kisah Juang Perempuan Kita tak ada saya disitu,hehehe....


Tunju

KETIKA KARTINI HIJRAH

21.23 0 Comments
KETIKA KARTINI HIJRAH Selebrasi Kartini Day terjadi di seluruh jagad Bumi Pertiwi ini. Mulai dari Taman Kanak-kanan sampai kepada Nenek-nenek. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memperingatinya. Ada yang melakukan kontes kecantikan, peragaan busana kebaya, perlombaan merias wajah sampai kepada seminar, talkshow, Orasi dan Aksi Damai.
Mengapa itu dilakukan ?
Tidak lain adalah untuk mengenang dan merefleksi Sejarah KARTINI.
Kita boleh sedikit melihat kembali sejarah bagaiama Ibu KARTINI memperjuangkan hak dan martabat perempuan lewat PENA nya. Surat-surat yang dikirimkannya kepada sahabat-sahabatnya di EROPA adalah bentuk dari kegalauan KARTINI yang menginginkan adanya perubahan pada Perempuan di masa itu dan tentunya di masa mendatang. Pada akhirnya semua tulisan-tulisan itu menjadi sangat VIRAL kalau zaman now bilang dan akhirnya dibukukanlah semua tulisan-tulisan KARTINI tersebut dengan judul Door Duisternis Tot Licht ( Dari Kegelapan Menuju Cahaya ).
Dari apa yang telah dilakukan KARTINI tersebut, kini banyak sekali aktivis-aktivis Perempuan yang kemudian ikut larut dalam dan sangat vokal menyuarakan tentang KESETARAAN GENDER. Pro dan Kontra pun terjadi dimana-mana soal Kesetaraan Gender yang kebablasan. Salah satunya yang sempat hangat dan kemudian PANAS dibicarakan di forum-forum dan diskusi besar sebutlah ILC yang pernah menyiarkan tentang ELGEBETE. ( Stoooop, jangan baper ya sampai sini, bukan ingin menghangatkan kembali loh )

ELGEBETE ( menurut saya ) adalah salah satu produk FEMINISME. Jargon-jargon yang sempat VIRAL dari lahirnya ELGEBETE ini adalah, TUBUHKU ADALAH OTORITASKU, PEMERINTAH JANGAN MENGURUSI ORIENTASI SEKSUAL KAMI dan bla....bla..bla....( silahkan di googling ). Jadi wajar kalau eksploitasi Perempuan salah satunya di Iklan misalnya sangat besar. Karena semua kembali kepada KAPITALISME. Iya.....Perempuan dijadikan sesuatu yang sangat berharga untuk di komersilkan.
GERAKAN feminisme di Barat telah dianggap sukses dengan lahirnya para Perempuan yang seolah-olah sejajar dengan pria. Karena itulah, PBB pada tahun 1975, merayakan apa yang disebut dengan ‘peringatan seluruh perempuan di dunia dalam keberhasilan di bidang ekonomi, sosial, dan politik’.
Virus Kaptalisme dan materialisme ini semakin mengganas menyerang kita khususnya Keluarga Indonesia. Ditambah lagi dengan semakin maraknya propaganda ide keadilan dan kesetaraan gender yang dimotori kaum feminis dengan dukungan media massa tersebut. paham kebebasan yang digaungkan kaum feminisme Barat melahirkan tatanan keluarga yang kacau balau. Misalnya kerusakan tatanan yang dengan bangganya disebut sebagai ‘kecenderungan menuju keragaman keluarga’. Hari ini, kita saksikan di mana keluarga dapat dipimpin oleh pasangan rusak seperti; gay (seorang homo) atau lesbian. Atau pasangan yang belum menikah atau kombinasi biologis dan orangtua tiri.
Melihat kondisi ini wajar jika muncul kesimpulan, feminisme telah gagal untuk merespon secara efektif terhadap serangan meningkat pada perempuan.
Sebuah majalah wanita, Genius Beauty memberitakan, psikolog dan sosiolog Inggris mengemukakan sebagian besar wanita Inggris abad ini berharap bisa hidup dengan orang yang dicintainya. Hal ini berdasarkan penelitian gabungan terhadap wanita pekerja di Inggris. Hasilnya, 70 % wanita menginginkan membangun sebuah keluarga yang bahagia bersama pasangan mereka. Sedangkan 64% dari lainnya ingin mendapatkan keduanya, yaitu keluarga dan karier berjalan seiring.
Tanggapan ini mencerminkan sejauh mana orang telah menerima ide bahwa anak-anak perlu ibu mereka di rumah.

Bangga menjadi wanita karir sedangkan keutuhan keluarga terpecah belah ?
Perjuangan KARTINI untuk mengangkat derajat dan martabat Kaum Perempuan bukan sebaliknya.
Jangan Pesimis Perempuan-perempuan yang belum terkontaminasi dengan paham-paham yang menyesatkan. Berbuatlah untuk keluargamu dan ummat, letakkan agama bersama perjuanganmu itu maka tidak akakn tersesat.
Jangan takut dengan FEMINISME karena bukan momok yang menakutkan, tapi belajarlah dan cari tahulah dengan seimbang bagaimana Agama juga megajarkan dan mengatur soal itu. Peran Perempuan sangat diperlukan untuk kebaikan Peradaban ini. Dibelakang Pemimpin-pemimpin Hebat ada Perempuan hebat juga dibelakangnya !
Perempuan harus Cerdas dan Pintar, Semakin tinggi Ilmu yang Perempuan miliki maka akan semakin baik generasi yang akan didiknya. Insya Allah
Jazakumullah Khairan Katsira untuk teman-teman hebat di KIMI Fitri Khoirunisa yang akan meneruskan Perjuangan KARTINI lewat PENA nya yang Dahsyat, Ustadzah Kusuma Dewi dengan taujihnya yang adem special thanks buat Yeni Ummu Ara motivasi Ruhiyah nya yang selalu jadi reminding, koordinator Talkshow Erna Wulandari makasih bingkisannya dan semua pihak yang hadir saat talkshow.


( Disampaikan Saat Talk Show Perempuan Yang Diselenggarakan Oleh
 Komunitas Intelektual Muslimah Inspiratif, Menara Mujahidin, 21 April 2018 )

Rabu, 11 April 2018

Love or Lust ? Degradasi Moral Remaja Perlu Dicermati !

01.47 0 Comments
Saat memberikan pelatihan Blog di balai Kopi Muzzaki pada Bulan Pebruari lalu tiba-tiba telpon berbunyi, tidak ada nama yang tertera dilayar berarti ini no baru. Segera diangkat telpon tersebut karena suasana pelatihan juga lagi jeda. Setelah sekian menit berbicara akhirnya telpon berakhir dan baru diketahui bahwa yang menelpon adalah Kak Dewi dari Komunitas Islam Muslimah Inspiratif ( KIMI ) begitu yang dikatakan. Yang bersangkutan meminta kesediaan untuk menjadi salah satu nara sumber pada seminar yang diselenggarakan oleh KIMI untuk para muslimah di Kota Pontianak. Seminar tersebut mengangkat tema Tentang Love or Lust ? wuiiiih....beraaaat ! Tugggu dulu, karena saya bukanlah orang yang bisa berbicara tentang cinta, pada bagianku membahas tentang Fakta dan Dampak Pergaulan Bebas Bagi Remaja, Naah kalau ini cucok ya.

Sempat puter kepala juga, eeeh maksudnya puter otak untuk memikirkan materi apa nanti yang mau disampaikan. Kalau dari bagian yang dikasi sih yaaa seputar fakta dan data sih. Tapiii....Apa iya langsung to the point ngomongnya, kan gak asik terlalu kaku. Ok...akan saya siapkan materi semenarik mungkin dengan terlebih dahulu bertanya sama si Mbah Google. 

Browing sana sini akhirnya rampung juga materi yang akan disiapkan dan kita tunggu tanggal mainnya !

Riset Kesehatan Dasar (RISKEDAS) di Indonesia pada 2010 menunjukkan bahwa 1% anak laki-laki dan 4% anak perempuan di seluruh Indonesia telah melakukan hubungan seksual sebelum usia 13 tahun, beberapa bahkan ketika berusia di bawah 10 tahun ( https://ugm.ac.id/id/berita/12069-perhatian.orang.tua.mencegah.seks.pranikah.pada.remaja )

Catatan Tahunan (CATAHU) 2016 Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan, angka kekerasan dalam pacaran (KDP) pada tahun 2015 cukup tinggi. Data menunjukkan, ada 2.734 kasus dari total 11.207 kekerasan di ranah personal. Angka ini menguatkan temuan bahwa pelaku kekerasan pada rentang usia 19-24 tahun jumlahnya juga tinggi, di mana pelaku dan korban kekerasan berstatus pacar atau masa awal perkawinan.                                   (http://nasional.kompas.com/read/2016/03/08/07513391 Angka.Kekerasan.dalam.Pacaran.Tinggi.tetapi.UU.Belum.Melindungi)

Fakta-fakta ini menyeramkan ya ....

Tapi itulah realita. Sudah terjadi degradasi Moral dikalangan remaja. Penuruan kualitas akhlak            ( degradasi moral ) dan prilaku remaja saat ini perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh siapapun. Bukan hanya orang tua, guru di sekolah tapi masyarakat dan pemerintah secara luas. Kebiasaan-kebiasaan baik dan etika yang diajarkan oleh orang tua kita dulu-dulu sangat sulit sekali untuk ditemukan saat ini. Yang tampak adalah prilaku apatis. 

Pemerintah begitu gencarnya mengurus prilaku-prilaku Korupsi di Negera ini, Aktivis ramai-ramai menyuarakan tentang HAM dan perlindungan serta pencegahan tindak kekerasan karena semakin maraknya kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak terjadi, apalagi ada sebagaian aktivis yang dengan hebatnya pasang badan untuk membela kaum Eljibiti atas nama HAM. Masih ingatkah dengan beberapa anak SMA yang merayakan Kelulusannya dengan Pesta Miras, Narkoba dan Free Sex ? Itulah contoh kasus degradasi moral remaja yang sangat memilukan. Coba diam sebentar, dan runut lagi kenapa semua itu bisa terjadi ?   Kita tidak bisa menutup mata dan telinga seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
 
Iya....Moral Generasi Muda Indonesia sedang diserang dengan arus globaslisai dan Digital. Hantaman Dua hal itu tidak bisa ditolak. Tapi kita masih bisa menyikapinya dengan bijaksana. Penanaman nilai-nilai luhur HARUS terus dilakukan dan diajarkan agar mereka tidak semakin liar dengan kebebasan berekspresi tersebut. Kebebasan tanpa batas akan membawa mereka  kepada kehancuran. Kehancuran mereka adalah kehancuran negara juga. Sebelum semua itu terjadi, mari kita bersama-sama merangkul mereka. Kita ciptakan prototype untuk mereka yang layak untuk diteladani. Iya...diri kita yang sudah secara sadar mengakui itu. Kita Jangan sibuk sendiri, ajak dan kendalikan mereka termasuk anak-anak dan keluarga kita agar bijaksana menjalani hidup di era digital dan mengikuti arus globalisasi ini dengan penuh kesadaran bahwa kita akan MATI. 




Selasa, 10 April 2018

Aksi ShareYang Baik Jilid 2

09.23 0 Comments

 Saat ini literasi media bukan lagi milik jurnalis dan pemerintah saja. Seiring dengan meningkatnya arus informasi dan teknologi yg dipresentasikan dengan semakin maraknya penggunaan sosial media di masyarakat dan semkin tingginya pengguna android yang saat ini tidak hanya oleh mereka kalangan intelektual namun sudah merambah sampai ke Ibu Rumah Tangga sehingga informasi cepat sekali d akses. Disinilah diperlukan kemampuan berliterasi untuk semua kalangan dan lapisan.

Salah satu cara untuk meningkatkan awareness media literasi adalah melalui komunikasi keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil tempat bersosialisasi. Peran ini terutama akan banyak diambil oleh Ibu Rumah Tangga. Mendidik ibu rumah tangga  untuk “melek” media penting untuk dilakukan agar bisa membuka wawasan mereka tentang hak masyarakat terhadap media, bentuk-bentuk literasi, dan fungsi media bagi kehidupan sosial. Namun, untuk mencapai hal tersebut ibu rumah tangga perlu didampingi dalam berliterasi. 

Blogger Perempuan Pontianak ( BP2 ) mengambil langkah dengan mengedukasi para perempuan khususnya IRT untuk menulis bersama dan dipresentasikan dalam bentuk blog. Kenapa Blog ? Karena Blog adalah wadah yang rapi untuk menyimpan dokumen tulisan. Selain itu juga, ingin mengajak para perempuan untuk mulai membuat sejarah dirinya yang kemudian akan menjadi jejak digital untuk diwariskan ke generasi penerus kelak. Dengan semakin tingginya kemampuan perempuan untuk bisa dan mau menulis maka akan bisa mengurangi HOAX  yang tersebar di Media Sosial. Adakah relevansinya ? Jelas ada. Lambat laun mereka akan senang memproduksi tulisan sendiri dibanding ngeshare tulisan orang lain. Itu artinya, kemampuan dalam menyerap informasi, membaca dan melihat fenomena yang ada akan semakin tinggi. Tentunya berita-berita bohong itu akan segera ditinggalkan dan beralih ke penulisan berkualitas dan bacaan yang berkualitas. Tentu ini akan berproses. Untuk itu edukasi ini akan dilaksanakan secara kontinyu.

Mengajarkan Perempuan untuk ngeblog bukanlah perkara gampang, apalagi bagi mereka yang memang belum terbiasa dengan bahasa-bahasa javascrip di Blog itu sendiri. BP2 memberikan pelatihan membuat Blog ini secara gratis untuk para Perempuan dari semua status sosial dan profesi. Mulai dari membuat akun gmail sampai tahap sign up blog dan edit HTML nya. Memerlukan waktu yang tidak sebentar. BP2 mengadakan pelatihan Blog untuk pemula ini setiap pekan di Balai Kopi Muzzaki, Jalan Ali Anyang. Di awal-awal bisa 3 kali dalam seminggu. Tapi saat peserta sudah bisa mandiri, pertemuan dilaksanakan 1 kali dalam seminggu. Tidak hanya ngeBlog saja, tapi diselingi dengan Pelatihan Menulis Dengan Cara Bahagia yang di tutori oleh Bung Beni Sulastiyo. Ini adalah kerja kolaborasi. Dengan niat yang sama yaitu untuk meningkatkan kemampuan berliterasi masyarakat agar semakin baik. 

Pelatihan-pelatihan yang dibuat ini merupakan kampanye #shareyangbaik juga agar BP2 bisa berinergis dengan teman-teman Jurnalis yang juga sedang gencar-gencarnya mengedukasi STOP HOAX. Seperti yang dilakukan pada Ahad tanggal 11 Maret 2018 di Car Free Day, BP2 ikut mensukseskan acara yang dihelat oleh Jurnalis Perempuan Khatulistiwa itu. Mendapat kesempatan untuk berorasi singkat dihadapan masyarakat tentunya momen ini dijadikan kesempatan yang baik untu mengajak agar Bersosmed yang bijak dan NgeBlog bareng.