Selasa, 24 April 2018

KETIKA KARTINI HIJRAH

KETIKA KARTINI HIJRAH Selebrasi Kartini Day terjadi di seluruh jagad Bumi Pertiwi ini. Mulai dari Taman Kanak-kanan sampai kepada Nenek-nenek. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memperingatinya. Ada yang melakukan kontes kecantikan, peragaan busana kebaya, perlombaan merias wajah sampai kepada seminar, talkshow, Orasi dan Aksi Damai.
Mengapa itu dilakukan ?
Tidak lain adalah untuk mengenang dan merefleksi Sejarah KARTINI.
Kita boleh sedikit melihat kembali sejarah bagaiama Ibu KARTINI memperjuangkan hak dan martabat perempuan lewat PENA nya. Surat-surat yang dikirimkannya kepada sahabat-sahabatnya di EROPA adalah bentuk dari kegalauan KARTINI yang menginginkan adanya perubahan pada Perempuan di masa itu dan tentunya di masa mendatang. Pada akhirnya semua tulisan-tulisan itu menjadi sangat VIRAL kalau zaman now bilang dan akhirnya dibukukanlah semua tulisan-tulisan KARTINI tersebut dengan judul Door Duisternis Tot Licht ( Dari Kegelapan Menuju Cahaya ).
Dari apa yang telah dilakukan KARTINI tersebut, kini banyak sekali aktivis-aktivis Perempuan yang kemudian ikut larut dalam dan sangat vokal menyuarakan tentang KESETARAAN GENDER. Pro dan Kontra pun terjadi dimana-mana soal Kesetaraan Gender yang kebablasan. Salah satunya yang sempat hangat dan kemudian PANAS dibicarakan di forum-forum dan diskusi besar sebutlah ILC yang pernah menyiarkan tentang ELGEBETE. ( Stoooop, jangan baper ya sampai sini, bukan ingin menghangatkan kembali loh )

ELGEBETE ( menurut saya ) adalah salah satu produk FEMINISME. Jargon-jargon yang sempat VIRAL dari lahirnya ELGEBETE ini adalah, TUBUHKU ADALAH OTORITASKU, PEMERINTAH JANGAN MENGURUSI ORIENTASI SEKSUAL KAMI dan bla....bla..bla....( silahkan di googling ). Jadi wajar kalau eksploitasi Perempuan salah satunya di Iklan misalnya sangat besar. Karena semua kembali kepada KAPITALISME. Iya.....Perempuan dijadikan sesuatu yang sangat berharga untuk di komersilkan.
GERAKAN feminisme di Barat telah dianggap sukses dengan lahirnya para Perempuan yang seolah-olah sejajar dengan pria. Karena itulah, PBB pada tahun 1975, merayakan apa yang disebut dengan ‘peringatan seluruh perempuan di dunia dalam keberhasilan di bidang ekonomi, sosial, dan politik’.
Virus Kaptalisme dan materialisme ini semakin mengganas menyerang kita khususnya Keluarga Indonesia. Ditambah lagi dengan semakin maraknya propaganda ide keadilan dan kesetaraan gender yang dimotori kaum feminis dengan dukungan media massa tersebut. paham kebebasan yang digaungkan kaum feminisme Barat melahirkan tatanan keluarga yang kacau balau. Misalnya kerusakan tatanan yang dengan bangganya disebut sebagai ‘kecenderungan menuju keragaman keluarga’. Hari ini, kita saksikan di mana keluarga dapat dipimpin oleh pasangan rusak seperti; gay (seorang homo) atau lesbian. Atau pasangan yang belum menikah atau kombinasi biologis dan orangtua tiri.
Melihat kondisi ini wajar jika muncul kesimpulan, feminisme telah gagal untuk merespon secara efektif terhadap serangan meningkat pada perempuan.
Sebuah majalah wanita, Genius Beauty memberitakan, psikolog dan sosiolog Inggris mengemukakan sebagian besar wanita Inggris abad ini berharap bisa hidup dengan orang yang dicintainya. Hal ini berdasarkan penelitian gabungan terhadap wanita pekerja di Inggris. Hasilnya, 70 % wanita menginginkan membangun sebuah keluarga yang bahagia bersama pasangan mereka. Sedangkan 64% dari lainnya ingin mendapatkan keduanya, yaitu keluarga dan karier berjalan seiring.
Tanggapan ini mencerminkan sejauh mana orang telah menerima ide bahwa anak-anak perlu ibu mereka di rumah.

Bangga menjadi wanita karir sedangkan keutuhan keluarga terpecah belah ?
Perjuangan KARTINI untuk mengangkat derajat dan martabat Kaum Perempuan bukan sebaliknya.
Jangan Pesimis Perempuan-perempuan yang belum terkontaminasi dengan paham-paham yang menyesatkan. Berbuatlah untuk keluargamu dan ummat, letakkan agama bersama perjuanganmu itu maka tidak akakn tersesat.
Jangan takut dengan FEMINISME karena bukan momok yang menakutkan, tapi belajarlah dan cari tahulah dengan seimbang bagaimana Agama juga megajarkan dan mengatur soal itu. Peran Perempuan sangat diperlukan untuk kebaikan Peradaban ini. Dibelakang Pemimpin-pemimpin Hebat ada Perempuan hebat juga dibelakangnya !
Perempuan harus Cerdas dan Pintar, Semakin tinggi Ilmu yang Perempuan miliki maka akan semakin baik generasi yang akan didiknya. Insya Allah
Jazakumullah Khairan Katsira untuk teman-teman hebat di KIMI Fitri Khoirunisa yang akan meneruskan Perjuangan KARTINI lewat PENA nya yang Dahsyat, Ustadzah Kusuma Dewi dengan taujihnya yang adem special thanks buat Yeni Ummu Ara motivasi Ruhiyah nya yang selalu jadi reminding, koordinator Talkshow Erna Wulandari makasih bingkisannya dan semua pihak yang hadir saat talkshow.


( Disampaikan Saat Talk Show Perempuan Yang Diselenggarakan Oleh
 Komunitas Intelektual Muslimah Inspiratif, Menara Mujahidin, 21 April 2018 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar