Senin, 31 Juli 2023

Pentingnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk Kampung Nelayan di Kelurahan Banjar Serasan : Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pemeliharaan Sumber Daya Perikanan

18.19 0 Comments

 

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan fasilitas yang penting bagi kampung nelayan di Banjar Serasan setelah tempat ini dicanangkan oleh Bapak Edi Kamtono selaku Walikota Kota Pontianak tahun 2021. TPI ini tidak hanya berperan sebagai tempat untuk menjual hasil tangkapan ikan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi. Peran dan manfaatnya meliputi peningkatan pendapatan nelayan, peningkatan nilai tambah dan pemasaran ikan, penciptaan lapangan kerja, pengaturan dan pengawasan penangkapan ikan, pengelolaan limbah dan lingkungan, serta edukasi dan konservasi lingkungan. Meskipun ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya finansial dan infrastruktur yang terbatas. Upaya meningkatkan pembangunan TPI dapat dilakukan melalui dukungan pemerintah dan kebijakan yang mantap, kerjasama dengan pihak swasta dan organisasi non-pemerintah, serta pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Sekarang yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar adalah mereka tidak bisa menikmati hasil tangkapan nelayan secara maksimal karena sudah ada tempat penampungan lain dari hasil tangkapan nelayan tersebut. Masyarakat tetap saja membeli ikan segar di Pasar Flamboyan atau pasar tradisional terdekat. Ini artinya perputaran ekonomi secara finansial tidak terjadi di Masyarakat itu sendiri, padahal potensi dalam pengolahan ikan ada di Kampung Nelayan Banjar Serasan. Banyak sekali Ibu-ibu yang berjualan gorengan dan makanan yang terbuat dari olahan Ikan dan Udang yang mereka pada umumnya membeli produk Frozen Food yang tersedia di Pasar atau supermarket. Kalau produk olahan ini bisa masyarakat buat sendiri dari hasil tangkapan para nelayan dan kemudian mereka jual kembali ke masyarakat sekitar yang menjual hasil olahan tersebut makan secara ekonomi perputaran uang akan terjadi di Masyarakat itu sendiri, Dari Masyarakat dan Untuk Masyarakat.

Kenapa pada akhirnya masyarakat tak bisa secara maksimal memanfaatkan potensi yang ada ini ? Karena tidak adanya Tempat Pelelangan Ikan yang seharusnya bisa menjadi tempat transaksi antara para nelayan dengan masyarakat. Memang tidak akan mudah untuk bisa membangun infrastruktur ini. Tapi dengan pencanangan Kampung Nelayan tersebut harusnya menjadi Prioritas Pemerintah Kota Pontianak  untuk Kelurahan Banjar Serasan agar bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk masyarakat.

Keberhasilan pembangunan TPI di kampung nelayan di Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya akan memberikan contoh konkret tentang bagaimana TPI dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemeliharaan sumber daya perikanan dalam konteks lokal.

TPI ini telah berhasil dalam membangun dan mempertahankan peran strategisnya sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat nelayan setempat. Apa yang menjadikan Keberhasilan tersebut ?

1. Lokasi Strategis : TPI Sungai Raya terletak di tepi Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Lokasinya yang strategis memungkinkan akses mudah bagi nelayan untuk membawa hasil tangkapan ikan mereka ke TPI. Selain itu, kehadiran sungai yang kaya akan sumber daya perikanan juga menjamin ketersediaan ikan yang melimpah di area sekitar TPI.

Tidak berbeda jauh dengan KAMPUNG NELAYAN Banjar Serasan. Terletak ditepian Sungai Kapuas, Kaya akan sumber daya perikanan.

2. Fasilitas dan Infrastruktur yang Memadai: TPI Sungai Raya dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti dermaga untuk berlabuhnya perahu nelayan, tempat penyimpanan dan peremajaan ikan, ruang pelelangan, area parkir, serta kios dan warung untuk penjual ikan dan makanan. Infrastruktur yang memadai membuat proses pelelangan dan distribusi ikan menjadi lebih efisien.

3. Pengelolaan yang Profesional: TPI Sungai Raya dikelola secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat dengan dukungan dan bimbingan dari pihak pemerintah daerah. TPI ini memiliki sistem administrasi dan akuntansi yang baik, serta memiliki proses pelelangan yang transparan dan adil.

4. Kemitraan dan Kerjasama dengan Pihak Swasta: TPI Sungai Raya menjalin kemitraan dengan perusahaan pengolahan ikan dan distributor untuk memastikan penjualan ikan hasil tangkapan nelayan. Melalui kerjasama ini, nelayan mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan harga jual yang menguntungkan.

5. Pendidikan dan Pelatihan: TPI Sungai Raya aktif melaksanakan program pendidikan dan pelatihan untuk nelayan, termasuk dalam hal penanganan ikan yang baik, kebersihan, kelestarian lingkungan, serta manajemen bisnis. Ini membantu nelayan dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk menghadapi persaingan dan mengelola bisnis dengan baik.

Keberhasilan TPI Sungai Raya adalah bukti nyata bahwa dengan pengelolaan yang baik, kerjasama dengan pihak terkait, serta pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus, TPI dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemeliharaan sumber daya perikanan di daerah setempat.

 

Semoga KAMPUNG NELAYAN di Kelurahan BANJAR SERASAN dapat menjadi perhatian Pemerintah Kota Pontianak dalam Tahun Anggaran 2024 nanti agar Kelurahan Banjar Serasan lebih baik lagi dan lebih bersinar.

 

#TerasRumahBunda

#REST

#KAMPUNGNELAYANBANJARSERASAN

#KOLABORASI

#KOLABORAKSI

#BANJARSERASANBERSINAR

Rabu, 26 Juli 2023

Kampung Nelayan Banjar Serasan, Destinasi Wisata baru di Kota Pontianak ( InsyaAllah )

21.42 0 Comments

Bapak Walikota Edi Kamtono pada tanggal 26 Desemer 2021,  2  tahun  lalu meresmikan pemukiman yang berada di Jalan Yusuf Karim Tepian Sungai Kapuas sebagai Kampung Nelayan. Ini dikarenakan mayoritas penduduk di Tepian Sungai Kapuas ini menjalani profesi mereka sebagai Nelayan. Ada juga Keramba  atau Tambak Ikan disitu. Saat ini, sudah ada 17 Kapal dengan total nelayan ada 56 orang. Data ini bersumber dari Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bapak Bintoro. Pemerintan juga sudah memberikan bantuan berupa Life Jacket, radio komunikasi, GPS untuk pendeteksi ikan, kotak pendingin atau cool box untuk menyimpan ikan. Bantuan ini semata-mata untuk alat-alat pendukung bagi nelayan.

2 Tahun telah berlalu dari semenjak dicanangkannya Kampung Nelayan ini, belum ada perubahan yang signifikan bagi mayarakat sekitar. Kehadiran Kampung Nelayan belum begitu berdampak bagi masyarakat, saya sendiri baru tersadar setelah adanya kegiatan pendampingan usaha oleh Badan Pertanahan Kota Pontianak di Kantor Kecamatan Pontianak Timur saat salah satu narasumber yang menjadi pembicara saat itu yaitu Bapak Edi , menyentil dengan satu kalimat “ Ternyata tidak ada apa-apa yang bisa kita lihat di Google saat kita mengetikkan di Search Engine tentang Kelurahan Banjar Serasan”. Memang benar adanya, setelah pulang ke rumah saya coba search sendiri dengan berbagai keyword  tentang Banjar Serasan. Hasilnya NIHIL. Saya coba pakai keywords Kampung Nelayan Banjar Serasan hasilnya hanya ada satu halam google berisi tidak sampai 5 artikel yang membahasnya, itupun artikelnya berkaitan dengan peresmian pencanangan Kampung Nelayan saja oleh Bapak Edi Kamtono sebagai Walikota Pontianak.  Padahal kalau dilihat secara RIIL Kelurahan Banjar Serasan memiliki banyak sekali potensi yang bisa diexplore.  Apalagi Pemerintah sudah mencanangkannya sebagai KAMPUNG NELAYAN, ini artinya akan ada Perubahan besar nantinya minimal dari ekonomi, sosial, budaya, kuiner, dan pariwisata,  tentunya potensi lain juga akan mengikuti seperti SDM, SDA nya.  Kita lihat saja dari sisi kuliner, Ada Bakso MERAHANG yang cukup terkenal disini, letaknya di Jalan Yusuf Karim juga, kalau pagi hari banyak sekali masyarakat yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk berjualan sarapan pagi. Menunya macam-macam, ada beberapa menu yang mungkin tidak akan ditemui di Pusat Kota. Seperti mie sagu, SOP ( bukan sayur sop ya ), mie bumbu, bubur pedas, nasi kuning, nasi uduk, pecal/gado-gado, sate dan masih banyak lagi yang lainnya. Ada kue-kue tradisional yang dijual disini, ada batang burok, roti kap, roti canai, patlau, Lemet,roti goreng, roti gendum, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kalau untuk sayuran, ada tumis pakis yang enak, sayur keladi yang khas, suyur umbut yang lezat, sayur asam pedas yang merupkan ciri khas orang tepian sungai kapuas. Banjar serasan kaya akan masakan rumahan yang enak. Masyarak disini merupakan cheft-cheft berbakat. Dari sisi seni dan budaya, ada banyak sekali mesjid yang dibangun di kawasan tembok tengah ini. Rumah saya saja dibelakang Mesjid, namanya Mesjid Baitusalam. Tidak jauh dari tempat saya tinggal  sekitar 200m ke kiri ada mesjid lagi namanya  Mesjid Al Falah, 200 M ke kanan ada mesjid  Al Huda, Suasana Religius akan terasa kental saat perayaan Hari-hari Besar Islam, belum lagi setiap memperingati Hari Jadi Kota Pontianak dan malam Takbiran akan banyak sekali meriam-meriam berdentum dengan keras sahut-sahutan dari seberang sini ke seberang sana. Tentunya akan banyak sekali potensi lain yang kalau mau di explore akan bermunculan kepermukaan. Sayangnya potensi-potesi ini tidak dikembangkan, dijaga dan dijadikan kekayaan yang bisa memajukan Kelurahan Banjar Serasan diperparah lagi tidak ada masyarakat potensial yang mau mengulas tentang Kampung Nelayan Khususnya Banjar Serasan sendiri.

Apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk memulai membangun BRANDING KAMPUNG NELAYAN di BANJAR SERASAN biar lebih ICONIC ?

Saya memiliki ide yang mungkin bisa dikombine dengan ide-ide teman-teman semua yang memiliki kesamaan vissi dan missi yang sama tentang bagaimana membuat BANJAR SERASAN lebih BERSINAR :

1.       Memiliki Ciri Khas,

kita harus mencari terlebih dahulu apa yang menjadi ciri khas KAMPUNG NELAYAN.  Membuat KAMPUNG NELAYAN kita memiliki ciri khas yang membedakannya dari kelurahan-kelurahan lain adalah langkah penting dalam membangun reputasi sebagai tempat wisata menarik. Ciri khas ini bisa berupa jejeran Kapal nelayan yang terawat dengan baik, hasil olahan tangkapan nelayan, kerajinan tangan khas warga kampung nelayan, atau adat istiadat yang unik. Hal ini dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan dan mendorong mereka mengunjungi KAMPUNG NELAYAN di BANJAR SERASAN. Ada cara yang bisa kita lakukan untuk menggalinya yaitu dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh kampung yang paham betul dengan BANJAR SERASAN, selain wawancara kita bisa juga melakukan assessment terlebih dahulu dengan mengajak berkumpul para tokoh, pejabat di Banjar Serasan,dan Para Pemuda untuk saling menggali dan bertukar informasi tentang BANJAR SERASAN.  

2.       Potret Alam yang Indah,

Tempat  yang tenang dan asri memberikan pengalaman wisata yang berbeda dengan kota yang sibuk. Kampung Nelayan di  BANJAR SERASAN dapat menawarkan pemandangan alam yang indah seperti aliran sungai kapuas yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

3.       Aktivitas Wisata

Keberagaman aktivitas  wisata dapat membuat BANJAR SERASAN menjadi tempat wisata menarik. Wisatawan bisa menikmati kegiatan olahraga seperti berjalan-jalan di tepian Sungai Kapuas, bersepeda, atau naik sampan warga, naik kapal terapung untuk menjelajahi atraksi wisata lokal, main Kano, main layangan ditepian sungai kan banyak pengrajin kelayang disini atau bahkan mengikuti kegiatan kebudayaan lokal seperti tarian Jepin dan musik tradisional

4.       Ketersediaan Makanan dan Akomodasi

Ketersediaan makanan dan akomodasi dapat mempengaruhi keputusan wisatawan dalam memilih tempat wisata yang akan mereka kunjungi. Terdapat beberapa opsi untuk meningkatkan pilihan makanan dan akomodasi seperti guesthouse atau homestay untuk wisatawan yang ingin merasakan kehidupan nyata di BANJAR SERASAN atau menikmati masakan lokal yang lezat

5.       Promosi dan Pemasaran

Setelah kita mempersiapkan BANJAR SERASAN sebagai tempat wisata menarik, promosi dan pemasaran menjadi hal penting dalam memperkenalkannya ke khalayak luas. Membuat situs web yang menarik dan menyebarluaskan poster promosi, serta menggunakan media sosial adalah cara yang dapat membantu mempromosikan BANJAR SERASAN ke khalayak wisatawan potensial.

Kampung Nelayan menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan menyenangkan. Apa pun keperluan wisata Anda, mulai dari bersantai hingga berpetualang, Kampung Nelayan siap menyambut kehadiran Anda. Selamat menikmati liburan yang menyenangkan di Kampung Nelayan, Pontianak! Tapi nanti ya mungkin harus menunggu beberapa tahun lagi atau bisa jadi setelah tulisan ini saya buat Pemerintah bisa GERCEP untuk merealisasikannya. InsyaAllah

Sumber Foto : https://gencil.news/berita-kalbar/kota-pontianak/kampung-nelayan-banjar-serasan/

BI Menyelenggarakan BIMTEK Sertifikasi Halal Dalam Rangkaian Acara Saprahan Khatulistiwa 2023, Ada 17 UMKM Kelurahan Banjar Serasan Ikut Serta

00.34 0 Comments


Event tahunan Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemprov Kalbar tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga dengan mengusung tema Sinergi dan Akselerasi Pengembangan UMKM, Pariwisata dan Keuangan untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat yang Inklusif dan Berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan promosi pelaku usaha dan sektor pariwisata serta apresiasi kepada UMKM yang telah lolos kurasi tingkat Kalbar bagi UMKM binaan Bank Indonesia, pemerintah daerah, Dekranasda, instansi terkait, dan perbankan.

Ada 17 UMKM Kelurahan Banjar Serasan yang merupakan pendampingan dari Badan Pertanahan Kota Pontianak juga turut serta dalam kegiatan Bimbingan Teknis Sertifikasi Halal. Peserta berasal dari seluruhan kelurahan di Kota Pontianak yang belum memiliki sertifikat Halal Produk, termasuk TERAS RUMAHBUNDA. Saya sangat antusias mengikuti Bimtek ini untuk menambah pengetahuan dan juga menambah relasi. Teras Rumah Bunda yang saya rintis, sangat membutuhkan sertifikasi HALAL ini untuk dapat meyakinkan konsumen saya terhadap kehalalan makanan yang saya jual, mulai dari bahan baku sampai kepada rempah dan bahan pendukung lainnya.  

Dalam Bimtek ini ada beberapa hal yang bisa saya tangkap dari apa yang disampaikan oleh Narasumber yaitu alur proses sertifikasi halal sudah lebih sederhana dibanding sebelumnya. Pelaku usaha dapat mendaftarkan diri melalui website halal.go.id, kemudian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memerikasa kelengkapan dokumen dan menetapkan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Setelah itu, LPH memeriksa dan menguji kehalalan produk. Lalu MUI akan menetapkan kehalalan produk melalui Sidang Fatwa Halal dan BPJH akan menerbitkan sertifikan halal. Pendaftaran semua dilakukan secara online.  

Kegiatan perekonomian tentunya tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan suatu produk. Sebagai seorang muslim yang tinggal di negara mayoritas muslim tentunya perlu memperhatikan kehalalan suatu produk, dengan berkembangnya teknologi dapat mendorong terciptanya produk-produk baru, yang membuat kita harus lebih selektif lagi dalam memilih produk halal yang sesuai dengan syariat Islam.

Tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 168 yang memiliki arti “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”  Bahwa halal itu penting, di Indonesia yang menjadi patokan kehalalan suatu produk adalah sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh BPJPH (Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal).

Pentingnya Memiliki Izin Halal pada Produk

Izin Halal adalah sertifikasi yang menjamin bahwa suatu produk, baik makanan maupun non-makanan, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Islam. Izin Halal menjamin bahwa produk tersebut tidak mengandung bahan haram atau bahan yang diperoleh atau diproses melalui metode yang diharamkan dalam agama Islam.

Pentingnya memiliki izin halal pada produk, terutama bagi produsen makanan dan minuman, tidak dapat diabaikan. Berikut adalah alasan mengapa izin halal sangat penting yang saya kutip dari berbagai sumber :

  1. Memenuhi Kewajiban Agama: Dalam agama Islam, mengkonsumsi makanan yang halal adalah kewajiban bagi umat Muslim. Dengan memiliki izin halal, produsen memastikan bahwa produknya telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam agama Islam, sehingga umat Muslim dapat dengan yakin mengonsumsinya.
  2. Menciptakan Kepercayaan Konsumen: Izin Halal adalah tanda bahwa produk telah memenuhi standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang dalam masalah halal. Dengan memiliki izin ini, produsen dapat membangun kepercayaan konsumen dan memastikan mereka bahwa produk yang mereka beli sudah halal dan aman dikonsumsi.
  3. Membuka Peluang Pasar: Hingga saat ini, permintaan produk halal terus meningkat secara global. Dengan memiliki izin halal, produsen dapat memasuki pasar global dan meningkatkan pasar potensial bagi produk mereka. Izin halal menjadi pengakuan bahwa produk dapat dikonsumsi oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia.
  4. Mendorong Inovasi: Untuk mendapatkan izin halal, produsen harus memastikan bahwa semua bahan dan proses produksi yang digunakan merupakan bahan dan proses yang halal. Hal ini mendorong produsen untuk melakukan inovasi dan mencari alternatif bahan yang halal, sehingga meningkatkan kualitas dan kehalalan produknya.

Pada Acara Saprahan Khatulistiwa ini, BI yang  bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memberikan fasilitas GRATIS bagi UMKM yang belum memiliki Sertifikat Halal, dengan catatan produk tidak terbuat dari Daging baik Ikan, Ayam dalam artian yang mengandung darah. Fasilitas gratis hanya untuk UMKM yang membuat makanan olahan dari tempung dan buah-buahan serta sejenisnya. Bapak Suherman selaku Narasumber menyampaikan bahwa “pemerintah menargetkan ada 10 juta sertifikat halal dari tahun 2022 s.d. 2024. Hal ini terkait dengan visi Indonesia menjadi pusat halal dunia,” jelas beliau. Pemberian Sertifiakat Halal secara gratis ini merupakan gerakan dari Proram SEHATI ( Sertifikat Halal dan Gratis ) yang dapat diakses pada situs https://ptsp.halal.go.id

Jumat, 21 Juli 2023

BPN Memberikan Perhatian Khusus Kepada Kelompok-kelompok Usaha Kecil di Banjar Serasan Dengan Kegiatan Pendampingan Kewirausahaan

02.16 0 Comments

 

Kegiatan yang dihelat pada tanggal 12 Juli 2023 bertempat di Kantor Camat Pontianak Timur ini diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan Kota Pontianak yang diikuti kurang lebih 100 orang peserta yang berasal dari Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang memiliki usaha kecil di Kelurahan Banjar Serasan. Saya salah  satu peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BPN yang telah memfailitasi kami dan membekali kami ilmu yang bermanfaat ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pendampingan usaha dengan menghadirkan dua orang naraumber yang expert yaitu Bapak  Suwandy Djapri, B.Bit, M.IT, Hons, Cert.Tesol seorang Trainer, Mentor, Coach Wirausahawan dan Motivator  dan Bapak Edi Suprianto, SE seorang Dosen Kewirausahaan dan E-Business, Pendamping Proses Produk Halal, Fasilitator Nasional BPOM, Fasilitator Kementriaan KOMINFO RI, Pendamping UMKM dan masih banyak lagi keahlian beliau. Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Penerima Akses Reforma Agraria dari Badan Pertanahan Kota Pontianak.

Penghangat acara dibuka olah Ko Wandy, sapaan akrab beliau dengan Membuka mindset peserta dengan motivasi positif yaitu menggiring peserta untuk bisa menjadi pengusaha hebat dan sukses. Beliau banyak menceritakan pengalaman beliau tentang rintisan usaha yang saat ini dijalankannya bersama teman-temannya yang sekarang kita mungkin familiar dengan NILA KUMPAI. Sharing pengalaman yang bisa menambah keyakinan oleh kami yang baru mau merintis usaha, bahwa tidak ada yang gak mungkin kalo diniatkan dengan sungguh-sungguh. Narasumber ke dua oleh Bapak Edy yang lebih banyak  bicara tentang Revolusi Prilaku Konsumen. Yang saat ini Pasar sudah didominasi oleh Teknologi. Produsen dan Konsumen sama-sama sudah menjadikan Teknolog Digital sebagai platform untuk bertransaksi untuk itu peserta juga harus menambah ilmu dan wawasan  dalam pergerakan ekonomi dan usahanya. Strategi Pemasaran di Era Digital ini minimal 6 prilaku yang harus diterapkan kata beliau, yaitu :

1.      1.  Fokus Pada Nilai, Fokus pada memberikan nilai tambah kepada konsumen melalui produk

2.       2. Pemasaran Melalui Medsos, Memanfaatkan kekuatan media sosial untuk mempromosikan produk

3.       3. E-Commerce, Memanfaatkan platform e-commerce untuk menjual produk secara online

4.       4. Membangun Kemitraan

5.       5. Storytelling Merek

6.       6. Pemasaran Pengalaman

Dalam acara ini, BPN juga memfasilitasi peserta yang belum memiliki kelompok-kelompok usaha. Kelompok usaha ini sangat penting untk mempercepat revitalisasi ekonomi di Banjar Serasan agar semua uni-unit usaha kecil terpantau pergerakannya dan untuk mendapatkan program dan pendampingan usaha dari pemerintah lebih mudah. Sebagai penutup acara. Bapak Edy memberikan sebuah pertanyaan yang bisa membangkitkan pemikiran para peserta yang ada termasuk saya, yaitu Kenapa Potensi Banjar Serasan Tidak Dapat ditemui GOOGLE ?

Senin, 05 Juni 2023

Emak-emak Hebat Pencetak Generasi Yang Bermanfaat

23.58 0 Comments

 Bergelar seorang IBU tidaklah gampang. Karena sosok itulah yang memiliki tanggung jawa besar dalam menentukan generasi  hebat dimasa mendatang. Dengan sistem sekuler yang diterapkan pada masa ini yang memisahkan agama dengan kehidupan, menjadikan tantangan dan tanggung jawab itu semakin berat. DI sistem ini yang namanya Perundungan, Narkoba, Pergaulan Bebas, Perjudian, Miras, Pembegalan kerap terjadi bahkan selevel anak Pejabat Tinggi Negara bisa melakukan hal itu ? Ingat kan bun kasus Penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat dari Dirjen Pajak ? Padahal kalau mau dilihat dari segi ekonomi kurang apa coba ? dan Bun....sadar gak sih, Kalau kita sekarang sedang dijajah yang namanya sistem SEKULER KAPITALIS itu ? Duuuuh berat juga ya bahasanya ? Makhluk apakah itu ? Gini nih bun, sekuler itu memisahkan antara aturan agama dengan kehidupan, kapitalis itu bun orientasinya materi gak pandang halal dan haramnya yang penting untung aja yang gede pdahal di dalam Islam ada etika kan dalam bermuamalah. Nah dua makhluk itu bukanlah berasal dari negeri tercinta kita ini tetapi bawaan dari barat sono, dulu jaman SMA ada ne bun belajar ini yang jurusan IPS atau SMK Jurusan Akutansi dan sejenisnya lah pasti tahu.....Semenjak 2 makhluk ini masuk ke Indonesia tatanan kehidupan kita kacau balau bun, terutama yang menjadi korban adalah generasi penerus kita. Lewat apa bun ? Buaanyak, belonggok longgok kate orang Pontianak bilang.

Ne bun saya bisikin ya, Sekuler Kapitalis menyerang generasi penerus yang kita cintai ini bisa lewat Sistem Pendidikan. Kok bisa? bisa bun,sistem pendidikan kita cenderung pada prinsip materialisme yaitu FOKUS menjadi PENCARI KERJA sehingga wajar jika kini tidak sedikit di antara kaum pemuda yang hanya fokus pada capaian individu, hanya mengejar eksistensi diri dan kumpulan materi saja bun, bahkan mengbaikan adab, padahal adab sebelum berilmu itu penting ya bun. Susah bun mau cari sekolah buat anak-anak kita yang ngedepanin adab baru ilmu.

Para pemuda kita bun sengaja disibukkan dengan perkara-perkara dunia, lupa akan peran mereka sebagai agen perubahan yang sebenarnya. Belum lagi arus liberaliasi melalui 5F bun, yaitu fun, food, fashion, film, faith dan 1S ‘sing’ yang juga begitu deras diaruskan, semakin membuat generasi kita terlena.

Peran pemuda telah terdistorsi. Orientasi hidup mereka saat ini diarahkan pada kehidupan yang materialistis, sekuler dan liberal. Mereka berlomba-lomba untuk mengejar kebahagian materi tanpa mengindahkan aturan agama. Sehingga muncullah para pemuda labil dan alay, yang tidak memiliki standar jelas dalam pengambilan keputusan hidupnya, banyak kan bun pemuda-pemuda viral karena keanehan hidupnya. Yang jauuuuuuh sekali dari kata Pemuda Tangguh. Dampaknya pun bermunculan, dari meningkatnya kasus bunuh diri, penggunaan narkoba, seks bebas, perjudian, perundungan  dan beragam tindak kriminal lainnya sebagi dampak dari pemikiran pemuda yang telah rusak itu.

Ada lagi bun, Sistem Sekuler Kapitalis menyerang generasi penerus melalui Kebijakan yang Pemerintah buat, contohnya ne bun,aplikasi tik tok pernah diblokir di Indonesia oleh Kominfo kemudian dibuka kembali setelah petinggi tik tok dari China mendatangi Menteri Kominfo Rudiantara, alhasil, saat ini banyak generasi penerus menghabiskan waktunya di platform tsb. Ada lagi aplikasi-aplikasi judi online, banyak pemuda kita yang jadi pemalas hanya menggantungkan hidupnya dari judi online tsb. Ampuuuuuun deh bun, bagaimana negara ini kedepannya kalau pemudanya lahir dengan seonggok pemikiran yang rusak. Sistem sekuler kapitalis telah dengan nyata tidak bisa membentuk generasi yang berkualitas.

Bun, kita sebagai perisai pertama di rumah hendaknya jangan terlena dengan apa yang sedang kita jalani sekarang, sibuk memasak, mengurus anak dan suami, mengurus dagangan kita bagi yang sedang menjalaninya like me bun....saya jualan online tapi terus ngingatin diri spaya jangan terlena dengan rutinitas ini. Bersyukur memiliki teman2 yang selalu ngajakin sharing dan Saling bagi info. Pentingkah Bun ? Penting banget....dunia anak2 kita sekarang lebih banyak dikendalikan oleh gadget, lengah saja kita mengawasinya kita akan ketinggalan jauuuuuh bun. Lebih pintaran mereka dibandingkan kita kalau soal penguasaan gadget. Makanya kita harus ikut style mereka sekarang. Ibu itu harus pintar segala-galanya bun. Ibu itu harus sehe menggali ilmu supaya generasi yang dicetaknya menjadi generasi cerdas penuh manfaat. Mereka akan copy paste kita bun....dari bicara, bertindak, berfikir sampai kepada mengambil keputusan. Betapa pentingnya mencontohkan mereka hal-hal yang positif. Bun, betapa benarnya kalimat bijak ini “ Orang Tua Yang Pura-pura Sholeh akan menjadikan anak-anak yang juga pura-pura sholeh “.

Saya yakin banget, Setiap bunda pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan tidak ingin anaknya terjerumus dalam kerusakan. Melarang mereka untuk tidak bergaul dengan dunia luar bukan pula solusinya, karena mereka akan jadi pribadi yang introvert tidak pandai bersosialisasi. Melarang mereka untuk tidak mengikuti arus teknoligi saat ini juga gak mungkin sedangkan dunia sekarang dipegang dalam satu genggaman. Stres gak bun ? Trus ada gak solusinya ? Tenang bun, jangan stres mikirin anak-anak kita. Mereka adalah amanah dari Allah yang harus kita rawat dan jaga betul. Sesungguhnya Islam mempunyai solusi yang hakiki bagi kerusakan yang terjadi saat ini bun. Islam bukanlah sekedar agama yang mengatur masalah ibadah saja. Namun Islam juga sebagai Ideologi dengan seperangkat aturannya. Islam memberikan gambaran bahwa generasi yang berkualitas adalah generasi yang memiliki keimanan yang kuat. Dari keimanan tersebut mendorong untuk mengkaji sebuah ilmu dan mengembangkannya menjadi teknologi yang bermanfaat bagi umat. Untuk membentuk generasi yang berkualitas seperti ini tentu memerlukan peran seorang ibu yang cerdas. Cerdas yang dimaksud dalam Islam adalah seseorang yang orientasi hidupnya tidak sekedar mengejar sukses dunia namun juga sukses akhirat. Sehingga seorang ibu cerdas tidak hanya mengarahkan anaknya untuk sukses secara dunia atau pintar secara akademis. Namun juga mampu membentuk putra-putrinya untuk memiliki keimanan yang kuat. Karena mereka sadar suatu saat nanti akan dihisab di akhirat.

Ne bun ada gambaran ibu cerdas yang mencetak generasi berkualitas yang saya ambil dari websitenya muslimahtimes.com, yuk bun kita belajar sama-sama :

1. Memiliki keimanan dan kepribadian Islam. 

Dengan keimanan yang kokoh, maka seorang ibu akan mendidik putra-putrinya sejak dini dengan pendidikan Islam. Mengajarkan dibalik adanya alam semesta, dunia dan kehidupan ini ada Al-khaliq (sang Pencipta) dan al-mudabbir (sang pengatur) kepada anak-anak. Dengan demikian seiring berjalannya waktu anak-anak akan memahami hakikat tujuan hidup. Seorang ibu cerdas juga akan berkepribadian Islam dan hal ini akan di contoh oleh anak-anaknya. Sebagai contoh ketika bertindak dalam kehidupan sehari-hari, seorang ibu cerdas akan menyelesaikannya dengan pola pikir dan pola sikap yang Islami sesuai dengan keimanan yang dimilikinya. Hal ini dilakukan oleh seorang ibu yang memahami bahwa anak adalah amanah dari Allah Swt. Maka tugas seorang ibu adalah mengarahkan anak-anaknya untuk tunduk pada aturan sang Pencipta.

 

2. Memiliki kesadaran untuk mengarahkan anaknya sebagai aset yang berguna untuk umat.


Seorang ibu cerdas tidak hanya memikirkan dirinya sendiri dalam mendidik anak. Artinya seorang ibu tidak hanya berfikir bahwa kesuksesan mendidik anak dinilai dari suksesnya kehidupan anak dalam mencukupi kebutuhan hidupnya dan bisa merawat orang tuanya di masa senja. Ibu cerdas tidak akan mendidik seperti itu saja namun jauh lebih besar dari pada hanya demikian, dengan mengarahkan anak agar mampu melakukan amar makruf nahiy munkar di tengah-tengah masyarakat dan berjuang agar hukum Allah ditegakkan dalam masyarakat.

 


3. Memiliki pengetahuan dan penguasaan tentang konsep pendidikan anak.

Seorang ibu cerdas tidak hanya sekedar memberi makan agar anaknya tumbuh dan berkembang. Akan tetapi seorang ibu cerdas memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, cara mengolah potensi anak agar bermanfaat karena setiap anak punya potensi yang tidak sama, serta memahami kondisi anak-anak mereka secara fisik maupun naluri.

 

Waah, gak mudah ya bun untuk bisa merealisasikan hal tersebut di atas. Tapi bun, walaupun susah kita harus tetap berusaha untuk teruuuus belajar dan jangan hanya berdiam diri saja. Kita harus membina diri kita, membina agar menjadi seorang ibu dan emak yang hebat. Marilah bersama bun mengkaji Islam agar anak-anak kita suatu saat nanti akan bermanfaat dalam membangun sebuah peradaban yang mulia, dan peradaban itu adalah peradaban Islam yang akan membawa rahmatan lil’alamiin. InsyaAllah bun ya.....

Jumat, 05 Juni 2020

SDIT Insantama Pencetak Pemimpin dan Pemikir Masa Depan

21.40 0 Comments

Hampir Tiga tahun yang lalu, tepatnya Bulan Juni 2017 saya memutuskan untuk memilih sekolah Islam terpadu buat anakku yang sulung Kak Zaza. Tepatnya di SDIT Insantama Pontianak yang merupakan cabang dari Insantama Bogor. Bukan tanpa alasan memilih sekolah ini setelah ada beberapa alternatif yang ditawarkan oleh suami dan juga keluarga besarku. Bersama si sulung yang saat itu baru berusia 6 tahun 10 bulan browsing tentang SDIT Insantama, dan juga setelah mendapatkan referensi dari seorang mentor yaitu kak Yeni akhirnya kami menemukannya baik dari Youtube maupun dari Sosial Media lainnya. kak zaza semakin tertarik untuk sekolah disini. Ketertarikannya karena metode belajarnya sangat menarik, konsepjoyfull learning ditemukan di sekolah ini. Selain itu, nilai-nilai agama juga menjadi point penting dalam pengajarannya yang diimplementasikan dalam kurikulum sekolah. Penting bagi saya dan suami untuk memberikan penddikan yang berkualitas untuk anak-anak terutama pendidikan agama. Pendidikan agama yang tidak hanya tertuang dalam sylabus dan RPP saja, tetapi menjadi pedoman dan teraktualsasi dalam diri anak-anak nanti.

Alahmdulillah, hari ini saya beserta suami sudah menerima hasilnya. Perlahan serta istiqomah, perubahan Zaza semakin baik. Yang awalnya tidak banyak hapalan, sekarang hapalan semakian banyak dan semakin rajin menghapal, tidak hanya itu Zaza juga belajar terjemahannya serta sangat mencintai Al Qur'an. Pernah suatu kali, Zaza mengaji surah-surah pendek di Juz 30, saking fokusnya,adiknya yang paling kecil " Nae" yg berumur 1 tahun, menarik selembar dari Al qur'an karena ingin melihat apa yang kakaknya baca dan akhirnya robek sedikit. Serta merta Zaza langsung menangis tersedu-sedu, karena takut Allah marah karena tidak menjaga Al-Qur'an dengan baik. Dengan sekuat tenaga saya meredakan tangisannya, dengan menjelaskan, kalau adiknya tidak sengaja karena belum mengerti, dan Kak Zaza juga tidak salah karena kakak lagi fokus membaca Al-Qur'an. Agak lama dia menangis dan mereda tangisannya dengan mendekap Al-Qur'an tersebut dan bilang, " Ya Allah, InsyaAllah,Zaza bejanji akan selalu menjaga dan membaca Al-Qur'an ini sampai kakak menjadi hafizah ". Saya yang mendengarnya, tersenyum dan mengaamiinkan perkataannya. MasyaAllah, saya sangat terharu terhadap kejadian itu.Anak permpuanku tumbuh dengan mencintai Al-Qur'an.

Untuk urusan sholat lima waktu, sudah tidak susah lagi menyuruhnya. Kak Zaza sudah tumbuh kesadaran bahwa sholat lima waktu itu hukumnya wajib dan merupakan dosa besar kalau ditinggalkan. Walaupun kadang harus diingatkan dulu kalau sudah waktu sholat. Tapi sudah tidak ada penolakan atau kata-kata " Ntar lok mi ". Insya Allah untuk ibadah wajib kak Zaza sudah tahu apa yang harus dilakukannya.

Banyak sekali perubahan-perubahan baik yang terjadi pada diri Zaza semenjak sekolah di Insantama. Untuk itulah ditahun kedua kemarin, kami memasukkan kembali anak kami yang no 2 yaitu Zizi. Zizi juga kami beri kesempatan saat itu untuk memilih sekolah. Karena saat TK banyak sekali teman sekelasnya yang bersekolah di SD Negeri dekat rumah kami termasuk kawan dekatnya. Abinya juga mengajak sekolah ditempat Abinya mengajar. Zizi tetap memilih Insantama ikut kakaknya. Saya mengatakan, konskensinya adalah dek Zizi tidak akan banyak dapat teman bermain ya di sekolah, karena siswanya masih sedkit beda dengan sekolah yang teman dek Zizi masuki. Saya mengatakan itu, karena Zizi typical orang yang suka bergaul dan bermain, dia suka keramaian beda dengan Kak Zaza  yang lebih suka sendiri atau mencari kesibukan sendiri daripada keramaian. Zizi tetap keukeh dengan pendiriannya tetap memilih Insantama. 

Perubahan demi perubahan yangn amazing terjadi pada pribadi anak-anak kami. Zizi yang kritis selalu memprotes setiap prilaku yang bertentangan dengan agama. Zizi memang frontal,dia akan akan blak-blakan mengatakan sesuatu yang menurut pandangan dan pemahamannya itu tidak baik dan dilarang agama. Pernah suatu hari, Kakak sepupunya main seharian di rumah karena rumahnya memang berdekatan dengan rumah kami. Saat waktu sholat tiba, Zaza dan Zizi sholat tapi sepupunya tidak sholat. Selalu di ajak tetapi selalu ditolak dengan banyak alasan. Zizi yang merasa geram, langsung bilang, " kakak tahu dak, amalan yang pertama kali dihisab di akhirat kelak adalah sholat, meninggalkan sholat dosa besar, dosa besar tidak diampunkan Allah kalau tidak bertaubat, Kalau main di Rumah zizi harus sholat ". Kakaknya menjawab, banyak sekali peraturan di rumah ini. Dan akhirnya mereka berdepat panjang,yang ujung-ujungnya kakak sepupunya memilih pulang. Pernah juga,Zizi membantah perkataan neneknya yang sering melarang sesuatu tapi tanpa dasar, dan Zizi bilang apakah ada dalilnya dalam Al Qur'andan dicontohkan oleh Rasulullah ? Semua kejadian-kejadian itu membuatku terkagum-kagum, betapa hebatnya sekolah Insantama telah menanamkan pemahaman Islam kepada anak-anakku. 

Guru-guru yang kreatif serta sabar dalam mendidik dan membina mereka sehingga tumbuh menjadi anak-anak yang sholeha juga berperan besar.  Para guru dengan lemah lembut namun bijaksana memberikan contoh yang membentuk karakter anak-anak jadi juga lebih lemah lembut. Mereka keras dalam perkara yang dilarang agama dan lembut dalam menjalankan semua syari'at. Anak-anakku adalah investasi akhirat dan menjadi jembatan menuju Surganya  Allah dan semoga kelak mereka menjadi penyejuk untuk orang-orang yang ada disekitar mereka. Aamiin Alahumma aamiin

Minggu, 14 Oktober 2018

Panggil dia Ainun dan Bu Yanti, Aktivis lingkungan yang progresif dari Kota Pontianak

21.14 0 Comments


Alhamdulillahirabbil alamiin,

Buku yang kutunggu-tunggu hampir 5 bulan ini akhirnya sudah selesai di garap di percetakkan. Buku yang diberi nama Srikandi Tangguh ini garapan dari 13 orang penulis berasal dari Kalimantan Barat dan dari beberapa kota lain yang memiliki keinginan yang sama untuk menulis tentang sosok-sosok perempuan yang sangat inspiratif dalam memberikan sumbangsihnya untuk lingkungan. 13 Orang penulis tersebut adalah :




1. Ida Nurfitriana
2. Elyza Arief
3. Tinie Hanayu
4. Julia Haskari
5. Rika Kartika Sari
6. Alin Tersiana
7. Ida Jumiati
8. Masruraini
9. Endah Purwatiningsih
10. Khadijah
11. desy Khairani
12. Mila Famila
13. Nelly Kurnia

Beberapa diantara penulis di atas sangat saya kenal dan kami akrab sekali apalagi yang berhubungan dengan blog dan peulisan. Kami adalah para emak-emak yang menginginkan sejarah kami nantinya dibaca dan diketahui oleh anak dan cucu kami lewat tulisan-tulisan ini. Let see...Kak Elyza Arief yang tulisan-tulisan kece  beliau seputar Dapur dan masak-memasak dapat dilihat dan dibaca di blog dapurbundaelyza.com. Dijamin saat dan setelah membacanya akan berkeinginan untuk mencoba resep masakan beliau. Soal hasil, InsyaAllah uenaak tenant.  

Ada juga kak Mila Famila, yang gentol nulis tentang Halal Food Indonesia bil khusus tentang halal food Pontianak. Bisa tongkrongin blog beliau di http://milafamila.blogspot.com/, sepertinya blog beliau lagi dalam renovasi ni....

Trus ada adik kita Khadijah, seorang pengusaha muda lulusan pesantrean dari Pulau Jawa yang lagi merintis usahanya lewat SPA Muslimah, bisa pantau blog pribadinya di https://khadijahism.blogspot.com/ atau lirik-lirik SPA Muslimahnya di http://aurakhadijah.com/

Ok, balik lagi ke Buku Srikandi Tangguh. 

Buku ini mengangkat tentang pesona-pesona perempuan yang dibalik kelembutannya dan keanggunannya terselip perjuangan-perjuangan inspiraitf yang patut dicontoh dan disyukuri. Karena kegigihan mereka dalam memperhatkan lingkungan. 

Saya sendiri mengangkat 2 Profil perempuan yang sangat saya kagumi atas kerja kersanya dalam membantu pemerintah memberikan solusi terhadap masalah sampah dan masalah sosial.

Perempuan pertama saya mengangkat tentang profil Ibu Zulkardianti. Orang Pontianak bahkan orang di luar Pontianak pasti akrab dengan nama ini. Lebih spesifik Bu Yanti Bank Sampah Rosella, kenal khaan ?  

Profil yang ke dua, yaitu AINUN, nah kalau yang ini siapa yang tak kenal ? Ainun dari Kampung Beting. Generasi Muda yang mampu membuktikan kalau Beting sekarang sudah berubah menjadi lebih baik. Red Zone untuk kawasan ini sedikit demi sedikit pasti akan hilang dengan sendirinya. Pandangan negatif tengan kawasan ini juga akan berganti dengan beribu prestasi dari anak-anak Beting itu sendiri. Ada Ainun di situ yang cukup keras berjuang tentunya bersama rekan-rekannya yang lain  hingga akhirnya kawasan ini di llirik Pemerintah menjadi kawasan unggulan wisata. Ada Rumah Batik juga disitu sekarang. 

Penasaran dengan ceritanya, yuuk baca dan PO buku kami " Srikandi Tangguh " ke no WA 081349613900.

Minggu, 13 Mei 2018

Pendidikan Itu Tanggungjawab Siapa ?

00.35 0 Comments

pendidikan itu tanggungjawab siapa ?
bagaimana membiayainya ? 
dari mana sumber dananya ? 
kemana saja dibelanjakan ? 
dan apa hasilnya ?
Apakah pendidikan di daerah merupakan tanggungjawab Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah? 
Dalam bentuk apa masyarakat dapat berpartisipasi?

Inilah daftar panjang pertayaan kita semua tentang potret pendidikan di Negeri ini dan semuanya harus kita temuka solusinya.

Kita baca data berikut ini :

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) melakukan penelitian Right to Education Index (RTEI) guna mengukur pemenuhan hak atas pendidikan di berbagai negara. Hasil penelitian menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia masih di bawah Ehtiopia dan Filipina


Penelitian ini dilakukan di 14 negara secara random, yakni Inggris, Kanada, Australia, Filipina, Ethiopia, Korea Selatan, Indonesia, Nigeria, Honduras, Palestina, Tanzania, Zimbabwe, Kongo dan Chili.

Penelitian ini dipublikasikan dalam 'International Seminar and Report Launch' di Hotel Santika, Jalan Pintu 1 TMII, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/3/2017), dengan mengangkat tema 'Bridging The Gap Between Education Policy and Implementation'. 



Berikut urutan peringkat kualitas pendidikan berdasarkan RTEI:

1. Inggris : 87%
2. Kanada : 85%
3. Australia : 83%
4. Filipina : 81%
5. Ethiopia : 79%
6. Korea Selatan : 79%
7. Indonesia : 77%
8. Nigeria : 77%
9. Honduras : 77%
10. Palestina : 76%
11. Tanzania : 73% 


Pendidikan di Indonesia mengalami akselerasi merosot tajam dalam lima (terutama tiga) dekade terakhir dibanding negara lain. Lalu apa yang harus dilakukan oleh Negara dan pemerintah? Salah satu tujuan negara yang tertuang dalam UUD 1945 bahwa “…mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia….”. hal ini berarti Negara diharuskan terlibat penuh dalam pencerdasan kehidupan bangsa. Ukuran keberhasilan pendidikan di setiap negara khususnya Indonesia ialah sejauh mana pendidikan nasional yang digeliatkan merupakan usaha yang relevan di tinjau dari amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejauh mana pendidikan mendatangkan kesejahteraan bagi bangsa. Sejauh mana pendidikan berhasil membangun sebuah bangsa yang bermartabat, kokoh dan maju. Pendidikan merupakan aspek paling penting pada sebuah peradaban bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter dapat dipastikan sebuah bangsa dapat mengoptimalkan pembangunannya.
Dari data Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau Education For All di Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun 2011 merosot ke peringkat 69. Gambaran singkat mengesankan bahwa pendidikan di Indonesia sangat tertinggal jauh di bawah Malaysia apalagi Jepang. Meski Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), dan Laos (109). Banyak hal yang menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia terpuruk seperti ini. Sistem pendidikan di Indonesia yang tidak stabil, anggaran pendidikan yang kurang tepat sasaran, kualitas sumber daya pengajar yang kurang diperhatikan, serta Infrastuktur pendidikan yang belum memadai menjadi penyebab selanjutnya.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, ditangan para pemuda (mahasiswa)-lah masa depan sebuah bangsa ,mahasiswa dituntut untuk mampu meningkatkan pemahaman dan kompetensinya, dan ikut serta dalam mengatasi keterpurukan yang tengah dialami bangsa ini. Mahasiswa diharapkan lebih peka dalam menanggapi masalah seputar pendidikan, karena pada hakikatnya mahasiswa adalah jembatan intelektualisme dari pemahaman komsep pada tatanan realitas. Oleh karena itu mahasiswa harus memiliki kontribusi terhadap mutu pendidikan bangsa. Apa aja yang harus dilakukan mahasiswa?
1. Pengembangan Potensi Diri
Sebagai bentuk kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar. Mahasiswa diharapkan mengembangkan kemampuan dirinya sehingga menjadi sebuah sumber kekayaan intelektual yang akan berguna bagi kemajuan diri dan lingkungannya.
2. Melakukan Control Kebijakan Pemerintah
Khususnya kebijakan mengeenai penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa. Agar tercipta peningkatan pendidikan yang berkarakter sesuai dengan pancasila.
3. Memenuhi Kebutuhan Akan Perbaikan System Pendidikan Nasional

Mahasisa harus mampu menjawab dan mencari solusi atas kebutuhan-kebutuhan akan system pendidikan di Indonesia. Mahasiswa adalah agen of change (agen pengubah), agen pembelajar. Kampus adalah sebuah sumber yang menjadi muara tempat menimba ilmu membutuhkan dua bahan dasar utama; mahasiswa dan sistem . Potensi-potensi yang dimiliki mahasiswa merupakan ‘amunisi mutakhir’ dalam pemberantasan problematika yang ada dalam masyarakat terutama dalam lingkup pendidikannya. Mereka yang sudah tercerahkan dari dunia kampus harus melakukan pencerahan kembali kepada masyarakat yang mana dengan segala keterbatasannya. Mahasiswa dapat memberi bekal kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan pentingnya pendidikan yang berkarakter kepada anak-anak yang diajarkan sejak usia dini. Sehingga peran mahasiswa di sini dapat mengubah tatanan pendidikan ke arah yang lebih baik, yaitu pendidikan yang berkarakter. Sesuai dengan Hadits “ Inna Fii Yaadi Subban Amrul Ummah “ yang artinya ditangan pemuda (mahasiswa) lah masa depan sebuah bangsa. ( diolah dari beberapa sumber )

Jumat, 11 Mei 2018

PPSW BORNEO INGIN PUKM MEMILIKI TOKO VIRTUAL LEWAT PELATIHAN BLOG

23.39 0 Comments




























Sebagaiamana diketahui bahwa UKM di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 56 juta usaha. Dari jutaan UKM yang telah merayapi dunia kerja di Indonesia, terdapat 107 juta manusia yang telah menggantungkan hidupnya pada UKM tersebut. Melalui UKM ini masyarakat Indonesia dituntut untuk lebih kreatif. Kreatif dalam menciptakan produk hingga memasarkan produk. Banyak Pelaku UKM yang bisa berinovasi dalam menciptakan produk namun sedikit sekali yang berhasil dalam memasarkan produknya. Inilah yang menjadi persoalan besar bagi PUKM khususnya perempuan-perempuan yang minim modal.

Sekarang sudah memasuki dunia Digital. Tak sedikit orang yang kemudian bertransfomasi menjadi manusia yang syarat dengan teknologi. Hampir tak ada sekat untuk menjelajahi dunia ini. Dalam hitungan detik kita bisa mengirim pesan ke penjuru dunia sekalipun, membeli pakaian, sembako, barang elektronik sampai pesan makanan pun akhirnya sekarang sudah melalui digital. Inilah teknologi, yang mau tidak mau, suka tidak suka harus kita dekati agar tak tergerus dan tertinggal banyak hal.
Peran sosial media sangat besar saat ini dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari sebagai tempat curhat tak jelas sampai kepada penjualan online. Inilah kesempatan yang harus digunakan sebaik mungkin bagi Pelaku Usaha sebagai sarana mengiklankan produknya. 
Demikian juga yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat PPSW BORNEO yang memiliki binaan Perempuan-perempuan pelaku usaha kecil menengah di beberapa Kabupate dan Kota. Untuk meningkatkan kemampuan binaannya dalam UMKM, PPSW BORNEO menghelat suatu kegiatan Pelatihan Kualitas Produk PUKM Makanan dan Kerajinan pada tanggal 10 dann 11 Mei 2018 di RM.Beringin. Kegiatan selama 2 hari ini diisi dengan kegiatan-kegiatan yang dibutuhka oleh para PUKM tersebut. Salah satunya adalah Materi tentang Strategi Pemasaran Produk PUKM Produk Makanan dan Kerajinan Secara Online di Media Sosial.
REST memiliki kesempatan untuk mengisi pada materi ini dengan melatih ibu-ibu yang hadir pada saat itu utuk membuat Blog yang nantinya Blog tersebut akan digunakan sebagai Toko Virtual mereka. Pelatihan ini tentunya tidak cukup hanya 3 jam saja dan 1 kali pertemuan. Setelah pelatihan ini, ibu-ibu akan medapatkan bimbingan teknis dari REST dalam mengelola BLOG tersebut agar sesuai dengan harapan setiap sabtu jam 14.00 di Balai Kopi Muzzaki.
Ibu-ibu mengikuti dengan sangat antusias. Walaupun harus pelan-pelan namun akhirnya beberapa BLOG jadi. Waktu 3 jam itu hanya cukup untuk megajarkan cara membuat dan memperkenalkan beberapa fitur yang ada didalamnya saja. Untuk proses editing akan dilakukan di bimbingan teknis nanti.
Semangat ya Ibu-ibu ! Belajar sepanjang hayat....